Soal Rusia Musuh AS, Pentagon Beda Pendapat dengan Washington

JurnalPatroliNews, Washington – Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) atau kerap disebut sebagai Pentagon menolak klaim Washington yang memandang Rusia sebagai musuh. Pentagon menolak anggapan bahwa Serbia, negara yang dianggap sebagai sekutu, bersalah karena bersahabat dengan ‘musuh’ setelah melakukan serangkaian latihan militer bersama pasukan Rusia.

Berbicara kepada wartawan pada jumpa pers, Sekretaris Pers Pentagon John F. Kirby ditanyai tentang latihan, yang memperlihatkan pasukan elit Rusia berlatih dengan rekan-rekan mereka di negara Balkan itu. Permainan perang itu bertepatan dengan latihan kolosal pimpinan Angkatan Darat AS, yang dijuluki Defender-Europe 2021, yang diadakan di seluruh benua.

Seorang reporter menunjukkan bahwa Serbia adalah anggota program Kemitraan NATO untuk Perdamaian, yang dirancang untuk meningkatkan hubungan bilateral antara blok tersebut dan negara-negara Eropa lainnya. Menggambarkan NATO sebagai sebuah organisasi yang dibentuk untuk memerangi Rusia, reporter itu mempertanyakan apakah keputusan itu sama dengan berlatih dengan musuh.

“Tidak ada yang menyebut Rusia sebagai musuh…itu bukan frasa yang akan kami gunakan untuk menyebut Rusia,” ujar Kirby.

“Saya akan membiarkan kedua negara berdaulat ini berbicara tentang latihan dan hubungan bilateral mereka,” imbuh Kirby bersikeras bahwa itu adalah pertanyaan bagi mereka sendiri seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (27/5/2021).

Gagasan bahwa negara-negara yang menandatangani prakarsa Kemitraan untuk Perdamaian NATO harus secara otomatis mengambil sikap bermusuhan terhadap Moskow mengabaikan fakta bahwa Rusia adalah negara pertama yang pernah mendaftar ke program tersebut pada tahun 1994. Tujuan yang dinyatakan dari kolaborasi tersebut adalah memperluas dan mengintensifkan kerja sama politik dan militer di Eropa, meningkatkan stabilitas, mengurangi ancaman terhadap perdamaian, dan membangun hubungan keamanan yang diperkuat.

Sebelumnya latihan militer bersama antara Rusia dan Serbia telah menyebabkan kekhawatiran di negara-negara tetangga, dengan anggota parlemen Kroasia Marijana Petir menggambarkan latihan perang tahun 2016 sebagai “menusuk mata Barat”.

Namun, latihan Defender-Europe 2021 yang dipimpin Washington, ditafsirkan serupa di Rusia sebagai unjuk kekuatan di depan pintunya. Angkatan Darat AS mengatakan bahwa latihan tersebut, yang berlangsung hingga Mei, menunjukkan kemampuan mereka untuk menjadi mitra keamanan strategis di kawasan Balkan barat dan Laut Hitam sambil mempertahankan kemampuan AS di Eropa utara, Kaukasus, Ukraina, dan Afrika.

Pada 2019, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan bahwa ketegangan dengan Rusia bukan lagi ancaman keamanan utama Barat.

“Siapa musuh NATO? Rusia bukan lagi musuh. Ini tetap menjadi ancaman tetapi juga merupakan mitra di area tertentu,” ujarnya.

“Musuh kita hari ini terorisme internasional, terutama terorisme Islam,” imbuhnya.

(sdn)

 

Komentar