Terbesar Dalam 2 Dekade Terakhir, Ini Kisah Korban Selamat Kecelakaan Maut Kereta Api India

JurnalPatroliNews – India, – NEGARA INDIA mengalami peristiwa kecelakaan kereta api terbesar dalam 2 dekade terakhir, yang melibatkan tiga kereta dan menewaskan kurang lebih 290 korban jiwa, serta lebih dari 800 korban luka-luka.

Mohammad Afzal (19), salah satu korban selamat dari peristiwa tersebut, sempat terjebak dalam kondisi gangguan kecemasan tingkat tinggi, setelah ia kehilangan Mohammad Mazhar, teman sebangkunya dalam peristiwa itu.

Nasib Mazhar masih belum diketahui, bahkan lebih dari 20 jam sejak kecelakaan naas itu terjadi. Keluarga Mazhar pun telah melakukan pencarian, hingga 200 kilometer dari lokasi kecelakaan.

“30 menit setelah naik kereta, kecelakaan itu terjadi. Kami bisa merasakan kereta berguling setidaknya tiga kali,” kata Afzal, dikutip dari Al Jazeera.

“Saya mencoba mencarinya selama setidaknya 4 jam. Tapi tidak ada tanda-tanda keberadaannya. Saya akan merasa tenang hanya jika saya menemukannya,” lanjut Afzal.

Selain itu, Amna Begum, kerabat Afzal, mengatakan, masih memiliki harapan bisa menemukan Mazhar.

“Kami hanya ingin tahu apakah dia masih hidup. Kami langsung tiba di sini setelah mendengar berita. Sudah hampir satu hari dan kami belum mendengar berita tentangnya,” ujar Amna.

Manoranjan Malik (42), korban selamat lainnya, mengalami patah kaki setelah terjebak dalam bagian kereta selama lebih dari 12 jam. Mereka (para korban selamat), menggambarkan pengalaman mereka sebagai ‘kesempatan hidup kedua’.

“Saya kehilangan kesadaran. Hal selanjutnya yang saya ingat adalah, seseorang menarik saya keluar. Ketika saya melihat ke langit terbuka, saya tidak bisa mengerti di mana say berada,” kenang Malik.

“Ini terasa seperti kesempatan hidup kedua,” tambahnya.

Sementara, para penduduk Bahanaga, yang tinggal kurang lebih 200 meter dari lokasi kecelakaan, mengisahkan, kecelakaan tersebut terjadi begitu saja hanya dalam hitungan menit.

“Kami mendengar suara keras, suara yang tidak pernah kami dengar sebelumnya. Suaranya bertahap, tidak hanya satu suara,” ucap Ganbhyan Behera, salah satu penduduk.

“Ketika kami bergegas ke lokasi kejadian, tidak ada yang bisa terlihat. Tapi kamu bisa mendengar teriakan. Kami mengikuti suara teriakan itu dan berusaha untuk menyelamatkan sebanyak mungkin orang,” tuturnya.

Diketahui, saat ini operasi penyelamatan telah dihentikan dan area kejadian telah ‘dibersihkan’, pihak berwajib mengaku, salah satu tantangan terbesar ke depannya adalah, mengidentifikasi tubuh-tubuh dan mengembalikan orang-orang seperti Afzal kembali ke keluarga mereka.

Komentar