TKN Prabowo-Gibran Singgung Tax Amnesty Jokowi, Eddy: Pelajaran Yang Tidak Baik!

JurnalPatroliNews – Jakarta,- Eddy Soeparno, Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, menyinggung soal Tax Amnesty (pengampunan pajak) yang diberlakukan Pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi)selama ini.

Eddy menyebut, bahwa Tax Amnesty yang sudah berjalan, ada yang berhasil tapi ada juga yang tidak. Menurutnya, Pemerintah memberikan pelajaran yang tidak baik bagi rakyatnya.

“Tax amnesty kan juga menimbulkan sebuah perasaan di mana seseorang tidak perlu melaporkan pajaknya secara konsekuen dan benar. Kenapa? Toh nanti akan ada pengampunan pajak lagi. Itu kan juga memberikan pelajaran yang tidak baik,” ujar Eddy, di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Selasa (30/1/24).

Eddy menyampaikan, nantinya Prabowo-Gibran akan melakukan Intensifikasi dan Ekstensifikasi pajak. Pertama, jelasnya, Intensifikasi dilakukan dengan cara memeriksa apakah para wajib pajak melapor sesuai dengan kenyataan.

“Kedua Ekstensifikasi, 30 persen loh dari penduduk yang punya NPWP. Artinya masih banyak yg bisa punya NPWP dan ini saya kira perlu dilakukan karena bagaimanapun juga seluruh bantuan sosial dan jaringan pengamanan sosial dibiayai pajak,” jelas Eddy.

Eddy membeberkan, kelak jika Prabowo-Gibran memenangkan kontestasi Pilpres 2024, akan menaikan Tax Ratio (rasio pajak) namun Tax Rate (tarif pajak) nya akan diturunkan.

“Tax Ratio naik, tax rate tarif pajaknya akan turun. PPN sekarang kita bisa turunkan 1 persen lagi jadi 10 persen, PPh badan, PPh perorangan itu kan sekarang sudah turun dari 2 tahun yang lalu. Itu yang bisa kita pertahankan tapi tax ratio harus naik,” bebernya.

Sebelumnya, Mahfud MD, Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 3, menyatakan, kebijakan Tax Amnesty yang dilakukan Jokowi selama ini tidak jelas hasilnya.

Mahfud menyampaikan pernyataan itu, usai melontarkan pertanyaan kepada Gibran Rakabuming Raka, Cawapres nomor urut 2, yang memiliki misi ekonomi menaikkan Tax Rasio sebesar 23 persen, dalam debat Pilpres ke 2, di JCC Hall, Jakarta, Jum’at (22/12/23)

“Karena kita itu sudah berkali-kali menawarkan Tax Amnesty juga enggak jelas hasilnya,” tutur Mahfud.

Komentar