Yusuf Mansur Menghadap Erick Thohir, Mau Take Over Garuda?

JurnalPatroliNews – Jakarta, Ustadz Yusuf Mansur turut buka suara menanggapi kinerja PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk yang membukukan kerugian hingga Rp 15,32 triliun sepanjang kuartal ketiga tahun ini.

Mengutip keterangan foto dalam laman media sosial Instagram resminya, Yusuf Mansur mengomentari salah satu unggahan portal media yang menyajikan berita mengenai performa keuangan Garuda Indonesia pada kuartal III-2020.

Mulanya, Yusuf Mansur bercerita bagaimana dasar ekonomi Indonesia yang mengandalkan perekonomian rakyat. Kinerja keuangan Garuda seharusnya tidak membuat masyarakat pusing lantaran bisa ditanggulangi melalui ekonomi koperasi.

“Ga usah pusing nih Garuda contohnya. Biar disuntik permodalan oleh rakyat secara direct, secara langsung. Lewat koperasi. Rakyat berduyun-duyun, berbondong-bondong, menjadi pemegang saham baru,” kata Yusuf Mansur, Sabtu (7/11/2020).

Yusuf Mansur lantas mencontohkan seperti ia membeli saham emiten perbankan syariah PT Bank BRI Syariah Tbk. Siapa sangka, harganya kini merangkak naik seiring dengan isu merger.

“Masyarakat lewat koperasi, membeli saham BRIS. Sbb berkah kali, masyarakat yang ikutan saham, untung banget di BRIS. Alhamdulillah,” katanya.

“Ini kalau disamain, Garuda ga akan puyeng juga. Termasuk soal utang yang berbunga. Sebab rakyat udah akan cukup bangga dengan keadaan asli, bahwa rakyat bisa memiliki Garuda secara korporasi,” katanya.

Yusuf Mansur bahkan menyebut bisa saja ia menghadap direksi maupun komisaris Garuda atau Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir untuk menangani kerugian dengan cara menyuntik modal melalui saham.

“Berapa sih yang dibutuhkan Garuda? Hehehe. Belagu ya? Engga belagu. Simpel banget. Asli. Cuma 15T, kan? Kecil banget ini. Ntar saya ngadep di direksi dan komisaris Garuda dah. Ke Menterinya juga,” katanya.

“Beda kalau udah ada suntikan dana mah. Lebih adem nanti. Dan yang doain jadi banyak banget. Walo harusnya yang plat2 merah ya otomatis sebenarnya jadi milik rakyat. Tapi ini beda. Ini soal megang saham lsg,” jelasnya.

Yusuf Mansur menilai, kerugian yang dialami Gauda sangat kecil apabila bisa ditangani dengan 10 juta orang karena masing-masing hanya membutuhkan modal Rp 1,5 juta. Meski begitu, perusahaan tetap harus melakukan perbaikan.

“Tar kita take over semua utang BUMN, hehehe. Bismillah. Di BRIS biar gimana udah berhasil. Ga bisa dan ga boleh ada yang ngetawain Yusuf Mansur dan kita semua. Hehehe. Sombong ya? Bukan. Ini pamer, hahaha,” katanya.

(cnbc)

Komentar