Akan Jadi Masalah Jika Terjadi Serangan China, Pakar : Angkatan Bersenjata Taiwan
Kekurangan Personel Terampil

Setelah tahun 1996, wajib militer secara bertahap dikurangi dan menjadi satu tahun lamanya pada tahun 2008.

Selama pemerintahan Kuomintang (KMT) sebelumnya di bawah Presiden Ma Ying-jeou, yang memerintah dari 2008-2016, pemerintah mengubah militer negara menjadi kekuatan sukarela penuh di mana wajib militer hanya diharuskan menjalani empat bulan pelatihan militer, mulai tahun 2013.

Di Taiwan wajib militer selama empat bulan saat ini sering digambarkan oleh para pemuda sebagai semacam pengalaman “kemah musim panas,” dan sebagian warga berpikir bahwa empat bulan terlalu singkat untuk mempelajari keterampilan penting.

Menteri Pertahanan Chiu Kuo-cheng pada Maret lalu mengatakan kepada anggota parlemen bahwa kementerian akan menyajikan laporan evaluasi tahun ini tentang apakah akan memperpanjang periode wajib militer. Ketua Kuomintang (KMT) Eric Chu mengatakan bahwa Taiwan perlu merenungkan sistem wajib militernya untuk meningkatkan kesadaran pertahanan. Chu lebih berkonsetrasi mengomentari bagaimana pemerintah Taiwan membuat strategi untuk memfasilitasi dialog lintas selat dan mencegah konfrontasi.

Sementara Lin Por-fong ketua Third Wednesday Club, sebuah kelompok perdagangan yang terdiri dari para pemimpin bisnis, mengatakan bahwa Taiwan perlu fokus pada peningkatan kekuatan di bidang ekonomi, teknologi, dan perannya dalam rantai pasokan global. Sektor itu sangat penting bagi keamanan negara dan kesejahteraan rakyat, dan tentu saja akan menjauhkan Taiwan dari perang, katanya.

Komentar