Akibat Pemboman Israel, Hamas Klaim 50 Sandera Tewas

JurnalPatroliNews – Jakarta – Hamas menyatakan bahwa hampir 50 sandera telah tewas dalam serangan Israel sejauh ini di Jalur Gaza, kata juru bicara sayap bersenjata Hamas, Brigade al-Qassam, Kamis, 26 Oktober 2023.

Dia tidak memberikan rincian lebih lanjut, demikian dilaporkan Reuters. Menurut Israel, setidaknya 200 orang telah disandera oleh Hamas dalam serangan 7 Oktober 2023.

Kantor berita AFP melaporkan, Brigade Al-Qassam membuat klaim tersebut setelah Israel melakukan “serangan yang ditargetkan” Rabu malam, yang menurut militer Israel menghancurkan banyak lokasi sebelum menarik diri.

Dalam pernyataan di saluran Telegramnya, Brigade Al-Qassam mengklaim bahwa “jumlah tahanan Zionis” yang terbunuh di Gaza akibat “serangan dan pembantaian Zionis” telah mencapai hampir 50 orang.

“Sekitar 50 orang  tewas akibat pemboman Israel,” kata Brigade Al-Qassam melalui Telegram.

Belum ada verifikasi secara independen atas pernyataan itu. Pemerintah AS mengatakan mereka tidak memiliki cara untuk memverifikasi apakah angka tersebut benar, kata Koordinator Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby kepada wartawan pada hari Kamis.

Klaim tersebut adalah bagian dari kampanye tekanan manipulatif untuk menghentikan serangan Israel terhadap kelompok militan tersebut, kata seorang pejabat Israel kepada The Daily Beast.

“Hamas mencoba memanipulasi dunia dengan menciptakan narasi palsu untuk menghentikan serangan Israel terhadap infrastruktur teror mereka,” kata pejabat tersebut. “Terlepas dari klaim Hamas, segala kerugian yang dialami para sandera adalah tanggung jawab Hamas dan mereka akan dimintai pertanggungjawaban. Israel akan terus menuntut agar Hamas segera membebaskan semua sandera dan tanpa syarat.”

Sementara itu, utusan Hamas yang sedang berkunjung ke Moskow, Abu Hamid, mengatakan bahwa Hamas memerlukan waktu untuk menemukan semua orang yang telah dibawa dari Israel ke Gaza oleh berbagai faksi Palestina dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Karena itu, mereka tidak dapat membebaskan sandera sampai gencatan senjata disepakati, kata anggota delegasi Hamas yang mengunjungi Moskow seperti dikutip surat kabar Rusia Kommersant, Jumat, 27 Oktober 2023.

Komentar