Amerika Kerahkan Kapal Angkatan Laut Bersenjata Lengkap di Laut Cina Selatan, Karena Takut Akan Kemungkinan Serangan

Jurnalpatrolinews – Washington : “Kami tetap prihatin tentang akumulasi kapal Tentara Rakyat China di kawasan Union Bank di Laut China Selatan dan upaya China untuk menghalangi hak-hak sah sekutu perjanjian kami, Filipina,” kata Kirby dalam jumpa pers.

Kirby mencatat bahwa kapal induk”Theodore Roosevelt” dan kelompok siap amfibi “USS McCain Island” sedang melakukan latihan dan operasi di Laut Cina Selatan untuk mendukung “komitmen jangka panjang kami terhadap kebebasan laut dan juga keamanan regional.”

Menurut laporan media, ratusan kapal China saat ini berada di dalam Zona Ekonomi Eksklusif Filipina sepanjang 200 mil di Laut China Selatan. Laporan mengatakan China mengklaim kapal-kapal itu berlindung dari cuaca buruk dan tidak memiliki pasukan di dalamnya.

Sementara itu, Kirby mengatakan Amerika Serikat menjalankan kewajibannya dengan sangat serius berdasarkan Perjanjian Pertahanan Bersama Amerika Serikat-Filipina tahun 1951.

Dia melanjutkan, “Tentu saja, setiap serangan terhadap Filipina akan membenarkan kami untuk bertindak atas komitmen ini. Tetapi kami belum mencapai titik ini. Tentu saja, tidak ada yang ingin melihat ketidakkonsistenan atau mengarah pada konflik apa pun .”

Klaim teritorial dan maritim Tiongkok di Laut Cina Selatan tumpang tindih dengan klaim banyak negara lain. Amerika Serikat telah berulang kali menyatakan keprihatinannya tentang aktivitas China di wilayah tersebut dan telah mengirim kapal militer ke sana untuk memastikan kebebasan navigasi.

Ketegangan di sekitar Filipina ini terjadi pada saat China mengerahkan lebih banyak pejuangnya di zona pertahanan udara Taiwan, dalam peningkatan baru tampilan kekuatan di sekitar pulau yang dianggap China sebagai bagian dari wilayahnya.

Taiwan telah mengeluh tentang peningkatan aktivitas militer Beijing dalam beberapa bulan terakhir, karena angkatan udara China hampir setiap hari menyerang zona pembatasan pertahanan udara Taiwan, namun, pada hari Senin, China mengumumkan bahwa kelompok kapal induk akan melakukan latihan di dekat pulau itu.

Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan bahwa 15 pesawat China, termasuk 12 pesawat tempur, telah memasuki zona pertahanan udara, dan sebuah pesawat anti-kapal selam terbang ke selatan melalui Terusan Bashi antara Taiwan dan Filipina.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu mengatakan bahwa Amerika Serikat prihatin tentang kemungkinan konflik, menambahkan: “Kami tidak diragukan lagi siap untuk membela diri dan kami akan berperang jika perlu. Jika kami harus mempertahankan diri untuk pada akhirnya, kita akan mempertahankan diri kita sendiri sampai akhir. ”  (***/. dd – sptnk)

Komentar