Ancaman Nasional! Prancis Gawat Darurat, Perang Israel-Hamas Menular ke Eropa!

JurnalPatroliNews – Prancis, – Efek perang antara kelompok milisi Hamas dengan tentara Israel pun akhirnya menular ke wilayah Eropa. Kali ini, sebuah insiden telah mengguncang Prancis.

Pada Jumat (13/10/2023) terjadi insiden penusukan di sebuah sekolah di kota Arras, Prancis. Dalam kasus itu, seorang guru tewas dan tiga orang lainnya terluka.

Polisi berhasil menangkap pelaku penusukan pada Sabtu. Pelaku diketahui seorang pria berusia 20 tahun dengan latar belakang Chechnya Rusia.

Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin mengatakan pihaknya menduga pelaku menyerang sekolah tersebut dengan dasar konflik antara Israel dan Hamas.

Darmanin menambahkan bahwa tersangka baru-baru ini berada di bawah pengawasan badan intelijen karena dugaan radikalisasi.

Sehari sebelum serangan, ia sempat dipanggil oleh petugas keamanan lantaran adanya data mencurigakan dari pemantauan telepon genggam.

“Ia telah ditangkap pada hari Kamis untuk diinterogasi berdasarkan pemantauan panggilan teleponnya dalam beberapa hari terakhir, namun penyidik tidak menemukan tanda-tanda dia sedang mempersiapkan serangan,” tambah Darmanin kepada Sky News.

Selain pelaku ini, Darmanin menjelaskan pihak berwenang telah menahan 12 orang di dekat sekolah atau tempat ibadah sejak serangan Hamas terhadap Israel, beberapa di antaranya bersenjata dan bersiap untuk mengambil tindakan.

“Otoritas anti-terorisme sedang menyelidiki penikaman tersebut dan beberapa orang telah ditahan,” kata jaksa.

Atas kondisi tersebut, Prancis telah meningkatkan keamanan di ratusan situs Yahudi di seluruh negeri pada pekan ini.

Hal ini pun merupakan perintah Presiden Emmanuel Macron, yang juga diikuti mobilisasi militer sebanyak 7 ribu anggota.

“Pemerintah menyoroti peringatan ancaman nasional, dan Presiden Emmanuel Macron memerintahkan pasukan Prancis untuk bergerak pada Senin malam dan hingga pemberitahuan lebih lanjut untuk meningkatkan keamanan dan kewaspadaan di sekitar Prancis,” ungkap Kantor Kepresidenan Prancis.

“Kita tidak boleh membiarkan apa pun memecah belah kita, dan kita harus ingat bahwa sekolah dan transmisi pengetahuan adalah inti dari perjuangan melawan ketidaktahuan,” jelasnya.

Komentar