Arab Saudi Menyampaikan Persyaratan Penting untuk Normalisasi Dengan Israel

JurnalPatroliNews – Arab Saudi – Arab Saudi mengungkapkan perspektif baru terkait kemungkinan normalisasi hubungan dengan Israel. Pangeran Faisal bin Farhan, Menteri Luar Negeri Saudi, menyatakan bahwa normalisasi tersebut hanya akan menjadi kenyataan jika masalah Palestina terselesaikan.

Meskipun sebelumnya tidak pernah menjalin hubungan diplomatik, Arab Saudi dan Israel telah membahas kemungkinan normalisasi di bawah mediasi Amerika Serikat pada tahun lalu. Namun, serangan yang dipicu oleh Hamas pada 7 Oktober, yang kemudian berkembang menjadi konflik di Gaza, menyebabkan penundaan dalam proses tersebut.

Pangeran Faisal menegaskan bahwa normalisasi tidak akan terjadi tanpa langkah yang kredibel dan tak dapat diubah menuju penyelesaian konflik Palestina, Minggu (21/1/24).

“Hanya melalui pendekatan ini kita bisa meraih manfaatnya. Kita membutuhkan stabilitas, dan stabilitas hanya dapat dicapai dengan menyelesaikan masalah Palestina,” ujarnya.

Pangeran Faisal, sebagai perwakilan utama Saudi, mengutuk keras serangan Israel di Gaza. Ia menyatakan bahwa fokus utama Riyadh saat ini adalah untuk menghentikan pertumpahan darah.

“Melihat Israel menghancurkan Gaza dan melukai penduduk sipil, hal ini sama sekali tidak diperlukan, tidak dapat diterima, dan harus dihentikan,” tegasnya.

Data dari Kementerian Kesehatan Gaza mencatat bahwa jumlah korban tewas akibat operasi militer Israel di wilayah Palestina mencapai 25.295 orang, sementara 63.000 lainnya mengalami luka-luka.

PBB juga melaporkan bahwa 85% penduduk Gaza menjadi pengungsi internal, dan 60% infrastruktur di kawasan tersebut rusak atau hancur.

Sebagai catatan, serangan Hamas terhadap Israel tahun lalu menyebabkan sekitar 1.200 orang tewas dan 240 orang lainnya disandera, lebih dari setengah di antaranya masih dalam tahanan.

Komentar