AS Beberkan Senjata Korut, dari Bom Nuklir sampai Peretas

JurnalPatroliNews – Jakarta, Angkatan Darat Amerika Serikat mengklaim Korea Utara sampai saat ini mempunyai 60 bom nuklir, dan menjadi negara ketiga di dunia yang mempunyai persediaan senjata kimia mencapai 5.000 ton.

Seperti dilansir kantor berita Korea Selatan, Yonhap News Agency, Rabu (19/8), pernyataan itu tercantum di dalam laporan Markas Besar Angkatan Darat AS berjudul “Taktik Korea Utara” yang diterbitkan pada Juli lalu.

Mereka mengklaim rezim pemerintah Korut tidak bakal menyerahkan begitu saja senjata ini demi keberlangsungan kekuasaan mereka.

“Diperkirakan ada 20 sampai 60 bom nuklir yang dimiliki Korea Utara, dengan kemampuan produksi enam buah setiap tahun,” demikian isi laporan AD AS.

Menurut perkiraan AD AS, Korut akan memiliki sekitar 100 bom nuklir pada akhir tahun ini.

“Korut mengembangkan senjata nuklir karena pemimpinnya diajarkan bahwa serangan nuklir akan mencegah negara lain untuk berusaha menumbangkan rezim itu,” lanjut isi laporan itu.

Selain itu, AD AS memperkirakan Pemimpin Korut, Kim Jong-un, tidak ingin bernasib sama seperti mendiang pemimpin Libya, Muammar Khaddafi.

Di dalam laporan itu, AD AS menyatakan Korut menyimpan sekitar 2.500 sampai 5.000 ton senjata kimia dari 20 jenis berbeda. Diperkirakan Korut akan menggunakan senjata kimia itu dalam serangan artileri.

AD AS juga mengklaim bahwa rezim Korut berhasil melakukan penelitian senjata biologis dari virus Anthrax dan cacar. Kemungkinan besar senjata itu akan diletakkan di hulu ledak rudal jika terjadi konflik dengan Korea Selatan, Jepang atau Amerika Serikat.

“1 kilogram virus Anthrax bisa menewaskan 50 ribu orang di Seoul (ibu kota Korsel),” lanjut isi laporan itu.

AS juga menyatakan Korut berhasil mengembangkan kemampuan perang siber, yang menjadi salah satu kunci untuk melakukan proses diplomasi yang lebih agresif.

Mereka menyatakan, unit tempur siber Korut yang dijuluki Biro 121 dilaporkan mengelola lebih dari 6.000 peretas. Sebagian besar dari mereka bekerja dari luar negeri, seperti Belarus, China, India, Malaysia dan Rusia.

“Korut berhasil melakukan perang siber dari wilayah kedaulatannya. Mereka juga bisa menjangkau seluruh komputer di muka bumi, selama terhubung dengan internet,” demikian isi laporan AD AS.

Dua perundingan pelucutan senjata nuklir dan pencabutan sanksi antara Amerika Serikat dan Korut mandek dan belum menemukan kesepakatan.

(cnn)

Komentar