JurnalPatroliNews – Inggris, – Pada medio Februari 2024, pertumbuhan ekonomi Negara Inggris mencapai 0,1% (month to month).
Kantor Statistik Nasional Inggris mencatat, dengan angka sebesar itu, Inggris telah terlepas dari resesi, meskipun pertumbuhan ekonominya diprediksi masih berjalan lamban tahun ini.
Seperti diketahui, perekonomian Inggris sempat drop pada kuartal 3 dan 4 tahun 2023, yang menempatkan Negara Ratu Elisabeth itu pada resesi teknis. Pada Januari, perekonomian kembali pulih tipis menjadi 0,3%.
Kantor statistik membukukan, kontribusi sektor konstruksi pada pertumbuhan ekonomi Februari lalu, turun 1,9% daripada bulan Januari.
Sebaliknya, sektor produksi menjadi kontributor terbesar terhadap PDB bulan Februari, yaitu meningkat 1,1% dibandingkan bulan sebelumnya. Adapun pertumbuhan sektor jasa, melambat menjadi 0,1% dari 0,3%.
“Angka tersebut mengkonfirmasi bahwa resesi telah berakhir,” ujar Paul Dales, kepala ekonom Inggris, di Capital Economics, dikutip dari cnbc.com, Jumat, (12/4/24).
“Tetapi meskipun kami memperkirakan pemulihan ekonomi akan lebih baik dibandingkan kebanyakan pemulihan ekonomi lainnya, kami ragu hal ini akan cukup kuat untuk mencegah inflasi (dan suku bunga) turun lebih jauh seperti yang terjadi di AS,” lanjut Dales.
Selain itu, Inflasi Inggris turun lebih dari yang diharapkan pada bulan Maret, ke level terendah sebesar 3,4% dalam dua setengah tahun.
Komentar