Israel Larang Lelang Alat Tato Atas Tahanan Kamp Auschwitz Buatan Nazi, Mengapa Jadi Kontroversi?

JurnalPatroliNews – Pengadilan Israel mengeluarkan perintah untuk menangguhkan lelang stempel tato yang digunakan Nazi.

Perintah pengadilan dikeluarkan atas upaya banding dari kelompok penyintas Holokos.

Stempel itu digunakan pada orang-orang Yahudi dan tahanan lain di kamp pembantaian Auschwitz saat Perang Dunia Kedua.

Rumah lelang Tzolmans di Yerusalem, menggambarkan 14 stempel itu sebagai barang-barang Holokos yang paling mengguncangkan.

Panitia lelang mengatakan penjualan dilakukan untuk meningkatkan kesadaran.

Namun kelompok-kelompok penyintas Holokos mengatakan barang-barang itu seharusnya disimpan di museum.

Danny Dayan selaku pimpinan pusat Holokos Israel, Yad Vashem, menyebut lelang itu tidak dapat diterima secara moral.

Penawaran telah mencapai US$3.400 (Rp48 juta) pada saat perintah pengadilan dikeluarkan.

Sidang pengadilan untuk memutuskan apakah lelang dilanjutkan atau tidak akan digelar pada 16 November.

‘Harus disimpan di museum’

Seorang pengacara dari Center Organizations of Holocaust Survivors di Israel, yang mengajukan banding, mengatakan:

“Barang kejahatan seperti itu tidak boleh dimiliki siapapun… Penjualannya itu ilegal dan bertentangan dengan doktrin kesusilaan publik.”

Komentar