Kebijakan Ekonomi Terbaru China Bernilai Rp 11.311 T, Ini Detailnya!

JurnalPatroliNews – Jakarta – China baru saja menggulirkan karpet merah bagi kebijakan ekonomi terbarunya yang menargetkan penguatan pasar domestik dengan anggaran luar biasa sebesar US$ 704,23 miliar atau setara dengan Rp 11,31 triliun (dengan asumsi kurs Rp 16.062 per US$).

Dalam sebuah pengumuman yang dilakukan oleh Wakil Kepala Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional China, Zhao Chenxin menyatakan keyakinannya bahwa kebijakan ini akan menghasilkan dampak positif yang signifikan.

“Kami yakin pekerjaan ini akan mencapai hasil yang semakin besar,” ujar Chenxin dilansir CNBC International, dikutip Jumat (12/4/24).

Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi domestik China, yang datang di tengah kekhawatiran global tentang kelebihan pasokan di negeri tersebut seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang melambat.

Pada awal tahun ini, Beijing telah mengumumkan rencana untuk mendorong konsumsi dalam negeri dengan memberikan subsidi dan insentif lainnya untuk peningkatan infrastruktur dan perdagangan barang konsumen.

Langkah ini diperkirakan akan menyebabkan peningkatan pengeluaran tahunan lebih dari US$ 704,23 miliar atau setara dengan Rp 11,31 triliun untuk infrastruktur, serta untuk barang-barang konsumen seperti mobil dan peralatan rumah tangga.

China juga telah menetapkan target pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar sekitar 5% tahun ini, naik dari 5,2% pada tahun sebelumnya.

Meskipun demikian, beberapa analis skeptis terhadap kemampuan China untuk mencapai target tersebut tanpa stimulus tambahan. Namun, Goldman Sachs dan Morgan Stanley minggu ini telah menaikkan perkiraan mereka yang mendekati target resmi, sebagian karena pertumbuhan sektor manufaktur.

Menurut Chenxin, Beijing berkomitmen untuk meningkatkan investasi infrastruktur lebih dari 25% antara tahun 2023 dan 2027.

Selain itu, dia juga menyebutkan sasaran lain untuk tahun 2027, termasuk peningkatan efisiensi energi infrastruktur utama, peningkatan volume mobil daur ulang, peningkatan volume transaksi mobil bekas sebesar 45%, dan peningkatan volume daur ulang peralatan rumah tangga sebesar 30%.

Chenxin menegaskan bahwa kebijakan tersebut tidak hanya bertujuan untuk merangsang konsumsi dan investasi, tetapi juga untuk mengurangi emisi karbon dan meningkatkan keselamatan, semua sesuai dengan upaya Beijing untuk pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. China juga menegaskan komitmennya untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Komentar