PBB Peringatkan Ancaman Perang Baru Israel dan Negara-Negara Arab di Timur Tengah

JurnalPatroliNews – Jakarta – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengeluarkan peringatan terkait meningkatnya eskalasi konflik di Timur Tengah, terutama setelah perang antara Israel dan Hamas di Gaza. Peringatan ini disampaikan oleh Asisten Sekretaris Jenderal untuk Timur Tengah, Asia, dan Pasifik, Khaled Khiari, pada Senin (30/12/2024).

Dalam laporannya, Khiari menyoroti ketegangan antara Israel dan kelompok milisi Houthi di Yaman. Ia menilai konflik ini dapat mengancam stabilitas regional serta berdampak buruk pada aspek politik, keamanan, ekonomi, dan kemanusiaan.

“Kita harus melakukan yang terbaik untuk membalikkan arah negatif ini dan mendukung upaya komprehensif guna mengakhiri konflik di Timur Tengah,” ujar Khiari, sebagaimana dikutip dari situs resmi PBB, Selasa (31/12/2024).

Ia menambahkan pentingnya menjaga jalur perdamaian dan stabilitas berkelanjutan demi kepentingan seluruh pihak di kawasan tersebut.

Dampak Serangan dan Korban Sipil

Dalam laporannya, Khiari mengungkapkan bahwa eskalasi ini telah menelan korban jiwa dan merusak infrastruktur penting. Serangan udara Israel pada 26 Desember menghantam Bandara Internasional Sana’a serta pelabuhan di Laut Merah yang mengakibatkan kerusakan signifikan.

Selain itu, rudal yang diluncurkan oleh Houthi pada 20 Desember mengenai sebuah sekolah dasar di Ramat Gan, Israel, menyebabkan kerusakan bangunan. Sehari kemudian, serangan rudal lainnya menghantam kawasan permukiman di Jaffa, melukai 16 warga sipil, termasuk seorang anak berusia tiga tahun.

Di sisi lain, serangan udara Israel telah menargetkan dua pembangkit listrik di wilayah Sana’a, Yaman, sehingga mengganggu pasokan listrik di beberapa distrik, termasuk Hudaydah. Kerusakan ini juga berdampak pada aktivitas pelabuhan-pelabuhan Laut Merah, yang menjadi jalur vital distribusi bantuan kemanusiaan.

Khiari menekankan bahwa terganggunya operasi kemanusiaan di Yaman menjadi perhatian serius. Dengan jutaan orang yang sangat bergantung pada bantuan internasional, eskalasi konflik berpotensi memperburuk krisis kemanusiaan di negara tersebut.

“Risiko terganggunya operasi kemanusiaan yang vital pada saat jutaan orang di Yaman membutuhkan bantuan untuk menyelamatkan nyawa merupakan hal yang sangat memprihatinkan,” tutup Khiari.

PBB mendesak semua pihak untuk menahan diri dan berkomitmen pada upaya perdamaian demi menghindari meluasnya konflik di kawasan Timur Tengah.

Komentar