Pemimpin Kabinet Otoritas Palestina : Tuhan Tolong Kami Jika Trump Menang

Jurnalpatrolinews – Ramallah : Pemimpin kabinet Otoritas Palestina (PA) Mohammad Shtayyeh mengatakan pada hari Selasa bahwa kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden mendatang di Amerika Serikat akan menjadi bencana bagi rakyatnya dan dunia pada umumnya.

Berbicara pada pertemuan dengan legislator Eropa dan dikutip oleh Al Jazeera , Shtayyeh mengatakan empat tahun terakhir pemerintahan Trump telah sangat merugikan rakyat Palestina.

“Jika kita akan hidup empat tahun lagi bersama Presiden Trump, Tuhan tolong kami, Tuhan tolong Anda dan Tuhan tolong seluruh dunia,” katanya.

“Jika keadaan akan berubah di Amerika Serikat, saya pikir ini akan mencerminkan dirinya secara langsung pada hubungan Palestina-Israel,” lanjut Shtayyeh, merujuk pada calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden yang memenangkan pemilihan 3 November. Dan itu akan mencerminkan dirinya juga pada hubungan bilateral Palestina-Amerika.

Sementara orang Arab Palestina secara tradisional menahan diri untuk tidak mengambil posisi publik yang eksplisit dalam pemilihan presiden AS, hubungan Otoritas Palestina dengan pemerintahan Trump sangat ketat.

Para pemimpin PA telah menolak proposal perdamaian Presiden Trump secara langsung, dan menolak gagasan bahwa pemerintahannya dapat menengahi masalah ini secara tidak memihak.

Otoritas Palestina telah memboikot pemerintahan sejak 2017, ketika Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. PA menuntut Yerusalem timur menjadi ibu kota negara Palestina di masa depan.

Pada Agustus 2018, pemerintahan Trump memutuskan untuk sepenuhnya menghentikan pendanaannya untuk badan PBB untuk “pengungsi Palestina” (UNRWA), yang sebelumnya mencapai sekitar $ 350 juta setahun.

Kemudian, diumumkan akan memotong $ 25 juta lebih dalam bantuan langsung ke enam rumah sakit yang terutama melayani orang Arab Palestina di Yerusalem.

Dalam langkah lain, Washington memotong bantuan ke PA untuk program yang mendukung resolusi konflik dengan Israel.

Komentar