Pesawat PBB Batal Mendarat Saat Serangan Udara Menghantam Tigray di Ethiopia

‘SELURUH KOTA PANIK’

Kedua belah pihak telah berperang selama hampir satu tahun dalam konflik yang telah menewaskan ribuan orang dan membuat lebih dari dua juta orang mengungsi di tengah perebutan kekuasaan antara TPLF dan pemerintah pusat Perdana Menteri Abiy Ahmed di Addis Ababa.

TPLF mendominasi partai penguasa negara Tanduk Afrika selama beberapa dekade sebelum Abiy, yang bukan Tigrayan, menjabat pada 2018.

Pemerintah telah meningkatkan serangan udara di ibu kota Tigray saat pertempuran meningkat di Amhara, wilayah tetangga di mana TPLF telah merebut wilayah yang coba dipulihkan oleh pemerintah dan kelompok bersenjata Amhara yang bersekutu.

Penduduk di Dessie, sebuah kota di Amhara, mengatakan kepada Reuters bahwa orang-orang melarikan diri, sehari setelah juru bicara TPLF mengatakan pasukannya berada dalam jangkauan artileri kota itu.

“Seluruh kota panik,” kata seorang warga, menambahkan bahwa orang-orang yang mungkin pergi. Dia mengatakan dia bisa mendengar suara tembakan berat pada Kamis malam dan pagi, dan bahwa ongkos bus ke Addis Ababa, sekitar 385 km (240 mil) ke selatan, telah meningkat lebih dari enam kali lipat.

Sekarang ada lebih dari 500.000 orang terlantar di wilayah Amhara, Komisi Manajemen Risiko Bencana Nasional mengatakan kepada Reuters.

Seid Assefa, seorang pejabat lokal yang bekerja di pusat koordinasi untuk orang-orang terlantar di Dessie, mengatakan 250 orang telah melarikan diri ke sana minggu ini dari pertempuran di daerah Girana di utara.

“Kami sekarang memiliki total 900 (pengungsi) di sini dan kami menghabiskan stok makanan kami tiga hari lalu.”

Leul Mesfin, direktur medis Rumah Sakit Dessie, mengatakan kepada Reuters bahwa dua gadis dan seorang dewasa telah meninggal minggu ini di fasilitasnya karena luka-luka akibat tembakan artileri di kota Wuchale, yang digambarkan oleh pemerintah dan TPLF sebagai tempat pertempuran sengit. minggu lalu.

Sumber : Reuters.

Komentar