Ramai Kejahatan Siber, Binance Buat Program Pelatihan Penegakan Hukum Siber

JurnalPatroliNews – Jakarta – Binance mengadakan Program Pelatihan Penegakan Hukum Global, yang dibuat untuk membantu penegak hukum untuk mendeteksi kejahatan finansial dan siber.

Program ini juga dirancang untuk membantu dalam penuntutan pelaku kejahatan, yang merupakan perluasan tim investigasi Binance yang dilakukan pada 2021 lalu.

“Seiring makin banyak regulator, lembaga penegak hukum publik, dan pemangku kepentingan sektor swasta mengkaji industri kripto, kami melihat naiknya permintaan akan pelatihan dalam memerangi kejahatan kripto,” ujar Tigran Gambaryan, Kepala Intelijen dan Investigasi Global di Binance,

“Untuk memenuhi permintaan tersebut, kami telah memperkuat tim kami untuk mengadakan lebih banyak pelatihan dan bekerja sama dengan regulator di seluruh dunia,” tambahnya.

Selama setahun terakhir, tim Investigasi Binance telah mengadakan dan berpartisipasi dalam lebih dari 30 lokakarya anti kejahatan finansial dan siber dengan penegak hukum di berbagai negara termasuk Argentina, Brasil, Kanada, Prancis, Jerman, Israel, Belanda, Filipina, Swedia, Selatan Korea, dan Inggris.

Program pelatihan ini dipimpin oleh para figur senior dari tim Investigasi Binance yang terdiri dari pakar keamanan dan mantan agen penegak hukum, termasuk para ahli terkenal yang telah membantu menggulingkan beberapa platform kriminal kripto terbesar di dunia, termasuk Silkroad dan Hydra.

Kurikulum yang dirancang mencakup wawasan tentang lingkungan hukum dan peraturan yang berkembang. Kebijakan antipencucian uang (AML) Binance dan metode investigasi yang dikembangkan oleh perusahaan untuk mendeteksi dan mencegah potensi penipuan juga dibahas secara rinci.

Sebagai hasil dari program kepatuhan dan AML yang kuat, Binance baru-baru ini mendapatkan persetujuan dan registrasi dari Prancis, Italia dan Spanyol. Pencapaian ini menjadikannya salah satu dari sedikit perusahaan kripto yang diterima negara-negara G7.

Komentar