JurnalPatroliNews – Jakarta – Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, yang akan segera lengser, mengeluarkan peringatan keras yang ditujukan kepada Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Eropa.
Dalam pernyataannya, Stoltenberg menekankan pentingnya menjaga persatuan antara AS dan Eropa untuk mengamankan kepentingan bersama di bidang keamanan. Ia memperingatkan bahwa upaya untuk memisahkan kedua pihak hanya akan memperburuk situasi keamanan global.
“Kami telah mendengar suara-suara yang mendorong agar Amerika dan Eropa berpisah,” ujar Stoltenberg, Kamis, dikutip dari AFP (20/9/2024). Menurutnya, memprioritaskan kepentingan nasional yang sempit daripada kerja sama jangka panjang hanya akan merugikan semua pihak.
Ia menegaskan bahwa isolasi tidak akan menjamin keselamatan dan keamanan kedua belah pihak.
Peringatan ini datang pada saat mantan Presiden AS, Donald Trump, bersiap untuk mencalonkan diri kembali dalam pemilu mendatang.
Kekhawatiran muncul bahwa jika Trump terpilih, ia dapat melonggarkan komitmen AS terhadap NATO, yang selama ini menjadi pilar keamanan Eropa.
Trump sebelumnya pernah menyatakan bahwa AS bisa saja berhenti melindungi anggota NATO yang tidak memenuhi kewajiban belanja pertahanan sebesar 2% dari PDB mereka.
Selama masa jabatannya sebagai Sekjen NATO, Stoltenberg berhasil mendorong peningkatan belanja pertahanan dari negara-negara Eropa, terutama karena ancaman yang terus berkembang dari Rusia.
Namun, ia menyatakan bahwa langkah ini masih belum cukup. Hanya 23 dari 32 anggota NATO yang mencapai target pengeluaran pertahanan yang telah disepakati pada 2014.
Selain Rusia, Stoltenberg juga menyoroti risiko ketergantungan ekonomi pada China. Ia menegaskan bahwa meski perdagangan bebas penting, kebebasan dan keamanan lebih berharga. “Kebebasan lebih berharga daripada perdagangan bebas,” tandasnya.
Komentar