Tentang ISIS-K yang Dalangi Serangan Bom Kabul, Biden Didesak Mundur

JurnalPatroliNews, Jakarta – Kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) Khorasan atau yang dikenal sebagai ISIS-K mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom mematikan di bandara Kabul, Afghanistan.

Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, bahkan memerintahkan serangan terhadap ISIS-K. Siapa sebenarnya kelompok ISIS cabang Afghanistan ini?

Seperti dilansir CNN dan AFP, Jumat (27/8/2021), ISIS-K merupakan cabang dari kelompok ISIS yang pertama muncul di Suriah dan Irak. Meskipun berbagi ideologi dan taktik yang sama, seberapa dalam hubungan kedua kelompok itu tidak pernah diketahui secara keseluruhan.

ISIS-K diketahui terbentuk beberapa bulan setelah ISIS mendeklarasikan kekhalifahan di Irak dan Suriah tahun 2014. Para petempur yang memisahkan diri dari Taliban Pakistan bergabung dengan ISIS-K di Afghanistan dan menyatakan sumpah setia pada pemimpin ISIS saat itu, Abu Bakr al-Baghdadi.

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Jumat (27/8/2021):

– Biden Perintahkan Serangan terhadap ISIS-K Usai Ledakan Bom Kabul

Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, mengatakan dirinya telah memerintahkan serangan terhadap kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) Khorasan atau yang biasa disebut ISIS-K, yang mendalangi serangan bom mematikan di bandara Kabul, Afghanistan.

Seperti dilansir CNN, Jumat (27/8/2021), sedikitnya 13 tentara AS dan 60 warga Afghanistan tewas dalam dua serangan bom yang mengguncang bagian luar bandara Kabul saat proses evakuasi berlangsung. Ledakan bom itu terjadi di tengah kerumunan yang berkumpul di gerbang bandara Kabul.

ISIS-Khorasan (ISIS-K) yang merupakan cabang ISIS di Afghanistan, dalam pernyataannya mengklaim bertanggung jawab atas ledakan bom itu, tapi tanpa memberikan bukti untuk mendukung klaim tersebut. ISIS-K hanya menyebut bahwa salah satu pengebom bunuh dirinya menargetkan ‘para penerjemah dan kolaborator dengan tentara Amerika’.

– Bom Guncang Kabul, AS Bersiap Hadapi Serangan ISIS Berikutnya

Pasukan militer Amerika Serikat (AS) tengah bersiap menghadapi serangan berikutnya dari kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) setelah dua ledakan bom mematikan mengguncang bandara Kabul di Afghanistan saat proses evakuasi berlangsung.

Seperti dilansir Reuters, Jumat (27/8/2021), sejauh ini 13 tentara AS dan 60 warga Afghanistan tewas akibat dua ledakan yang didalangi oleh ISIS tersebut.

Jenderal Korps Marinir AS, Frank McKenzie, yang merupakan Kepala Komando Pusat militer AS, menyatakan bahwa ancaman ISIS masih tetap ada selain adanya ‘gelombang ancaman aktif lainnya’.

“Kami meyakini bahwa menjadi niat mereka untuk terus melanjutkan serangan-serangan ini dan kami memperkirakan serangan semacam itu akan berlanjut — dan kami melakukan semua hal yang kami mampu untuk bersiap,” ucap McKenzie dalam news briefing.

– Pemimpin Dunia Ramai-ramai Kutuk Serangan Bom di Kabul

Kecaman keras mengalir untuk serangan bom mematikan di luar bandara Kabul, Afghanistan, yang menewaskan belasan tentara Amerika Serikat (AS) dan puluhan warga sipil Afghanistan. Ledakan bom terjadi saat proses evakuasi warga sipil tengah berlangsung di dalam bandara.

Seperti dilansir AFP, Jumat (27/8/2021), dua ledakan bom mematikan mengguncang kerumunan orang yang berkumpul di luar bandara Kabul, demi menunggu dievakuasi meninggalkan Afghanistan. Sedikitnya 13 tentara AS dan 60 warga Afghanistan tewas akibat ledakan bom tersebut.

Kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Khorasan, atau ISIS-K, mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom tersebut. Mereka menyebut bahwa salah satu pengebom bunuh diri menargetkan ‘para penerjemah dan kolaborator dengan tentara Amerika’.

– ‘Tangannya Berlumuran Darah’, Biden Didesak Mundur Usai Bom di Kabul

Serangan bom yang menewaskan 13 tentara Amerika Serikat (AS) dan puluhan warga Afghanistan di bandara Kabul mengguncang pemerintahan Presiden Joe Biden. Kritikan pun menghujani Biden, dengan para politikus Partai Republik menyebut ‘tangan Biden berlumuran darah’ dengan hilangnya banyak nyawa akibat ledakan itu.

Seperti dilansir AFP, Jumat (27/8/2021), Biden menjabat sebagai Presiden AS yang menjanjikan ketenangan situasi dalam negeri dan rasa hormat bagi AS di luar negeri, setelah bertahun-tahun masa traumatis di bawah mantan Presiden Donald Trump.

Serangan mematikan yang mengguncang bandara Kabul meninggalkan Biden dengan gunung yang harus didaki jika dia ingin meyakinkan negaranya dan mitra-mitra AS bahwa tujuan pemerintahannya masih bisa dicapai.

Perang di Afghanistan yang berlangsung selama 20 tahun bukan dimulai oleh Biden. Perang itu dimulai pada era Presiden George W Bush dari Partai Republik.

– Siapa ISIS-K yang Mengklaim Dalangi Serangan Bom di Kabul?

Kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) Khorasan atau yang dikenal sebagai ISIS-K mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom mematikan di bandara Kabul, Afghanistan. Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, bahkan memerintahkan serangan terhadap ISIS-K. Siapa sebenarnya kelompok ISIS cabang Afghanistan ini?

Seperti dilansir CNN dan AFP, Jumat (27/8/2021), ISIS-K merupakan cabang dari kelompok ISIS yang pertama muncul di Suriah dan Irak. Meskipun berbagi ideologi dan taktik yang sama, seberapa dalam hubungan kedua kelompok itu tidak pernah diketahui secara keseluruhan.

ISIS-K diketahui terbentuk beberapa bulan setelah ISIS mendeklarasikan kekhalifahan di Irak dan Suriah tahun 2014. Para petempur yang memisahkan diri dari Taliban Pakistan bergabung dengan ISIS-K di Afghanistan dan menyatakan sumpah setia pada pemimpin ISIS saat itu, Abu Bakr al-Baghdadi.

(dtk)

Komentar