Sentimen Rupiah Menguat, Pekan Ini! Modal Asing Masuk Rp 7,03 T

JurnalPatroliNews – Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat jumlah modal asing yang mengalir ke pasar keuangan Indonesia mencapai angka fantastis, mencapai Rp 7,03 triliun, berdasarkan data transaksi pada periode 20 hingga 23 November 2023.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, menyampaikan, “Nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat melakukan pembelian bersih sebesar Rp 7,03 triliun,” dalam pernyataannya pada Ahad, 26 November 2023.

Selama periode tersebut, modal asing mengalir ke pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 1,59 triliun. Selanjutnya, modal tersebut juga masuk ke pasar saham sejumlah Rp 300 miliar, dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) mencapai Rp 5,13 triliun.

BI melaporkan bahwa berdasarkan data setelmen hingga 23 November 2023, modal asing yang masuk ke pasar SBN mencapai Rp 62,54 triliun, sedangkan di pasar saham mencapai Rp 17,77 triliun, dan di SRBI mencapai Rp 27,14 triliun.

Lebih lanjut, premi credit default swaps (CDS) Indonesia dalam lima tahun per 23 November 2023 mencapai 73,85 bps, mengalami penurunan dibandingkan dengan 74,40 bps per 17 November 2023.

Perkembangan ini berdampak positif pada nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang menguat. Gubernur BI, Perry Warjiyo, sebelumnya mencatatkan investasi portofolio pasar keuangan Indonesia dengan aliran masuk sebesar 2,6 miliar dolar AS hingga 21 November 2023 atau setara dengan Rp 40,52 triliun.

Perry menyoroti penguatan nilai tukar rupiah sebesar 1,99 persen sejak awal November hingga 22 November 2023. Pada tanggal 23 November 2023, rupiah ditutup pada level (bid) Rp 15.550 per dolar AS, sementara pada pagi Jumat, 24 November 2023, dibuka pada level (bid) Rp 15.540 per dolar AS.

Erwin menegaskan bahwa BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait. Selain itu, BI berkomitmen untuk mengoptimalkan strategi kebijakan guna menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, sejalan dengan dukungan terhadap pemulihan ekonomi yang lebih lanjut.

Komentar