Rekonstruksi Pembunuhan Remaja 14 Tahun di Pekalongan, Diwarnai Jerit Tangis Ibu Korban

JurnalPatroliNews – Kota Pekalongan – Ibu korban pembunuhan sadis oleh sepasang kekasih di Kota Pekalongan, Faekoh (48), tak kuasa menahan tangis ketika mengikuti rekonstruksi kasus yang menghilangkan nyawa putranya, SR (14). Ayah korban, Antariksa (48) beberapa kali harus menenangkan hati istrinya itu. Sepasang kekasih sadis yakni KN (17) dan S (16) yang menghabisi nyawa dua remaja di Kota Pekalongan menjalani rekonstruksi hari ini. Rekonstruksi ini terkait dengan pembunuhan korban berinisial SR (14), yang dihabisi kedua pelaku pada Sabtu (18/4) sore. Mayat SR baru ditemukan warga karena baunya yang menyengat pada Jumat (23/4) pagi.

Pantauan rekan media, Antariksa dan Faekoh mengikuti kegiatan rekonstruksi yang digelar Polres Pekalongan Kota. Keduanya melihat dari belakang garis polisi.

Tangis Faekoh pecah sejak melihat iring-iringan mobil polisi dengan pengawalan yang membawa dua pelaku pembunuhan anaknya, KN dan S, tiba di lokasi. Terlebih saat melihat secara langsung kedua pelaku yang berbaju tahanan warna biru itu keluar dari mobil. Faekoh tampak terpukul karena harus kehilangan anaknya dengan cara tragis seperti itu.

“Sudah, wis-wis. Tenang Bu,” kata Antariksa sembari berupaya menenangkan tangis Faekoh, di lokasi rekonstruksi, Jl Dr Sutomo, Kelurahan Noyontaansari, Pekalongan Timur, Kota Pekalongan, Senin (10/8/2020).

Keduanya akhirnya larut dalam pelukan dan tangisan. Tampak Antariksa mencoba menahan tangisnya sembari menenangkan istrinya.

“Wis…wis… Sabar ya,” beberapa kali kata itu terucap dari Antariksa kepada istrinya sambil berpelukan.

Tangis Faekoh sejenak mereda. Namun, dia kembali terisak saat sepasang kekasih sadis itu terlihat keluar dari bekas diler mobil untuk melakukan reka ulang adegan di depan bangunan itu.

Dengan cepat, Antariksa, langsung merangkul istrinya dan memintanya untuk tidak mendekat. Namun, istrinya itu sempat memberontak dengan alasan ingin melihat langsung dua pelaku yang membunuh anaknya.

“Aku pengin lihat, pengin lihat,” kata Faekoh bersikukuh dengan air mata berderai.

Antariksa mengaku sempat melarang istrinya untuk datang ke lokasi rekonstruksi. Selain bisa menambah kesedihan, mereka juga tidak diperkenankan masuk melewati garis polisi yang dipasang di lokasi.

“Sebelumnya saya sudah melarang ke sini (lokasi rekonstruksi). Tapi ya sudahlah daripada kita yang ribut di rumah,” ujar Antariksa saat ditemui di lokasi.

Antariksa pun mempercayakan proses hukum kasus pembunuhan anaknya itu ke pihak berwajib.

“Saya serahkan sepenuhnya pada hukum yang ada,” katanya.

Usai melihat rekonstruksi dari kejauhan itu, keduanya tampak langsung meninggalkan lokasi.

Diberitakan sebelumnya, sepasang kekasih sadis yakni KN (17) dan S (16) yang menghabisi nyawa dua remaja di Kota Pekalongan menjalani rekonstruksi hari ini. Rekonstruksi ini terkait dengan pembunuhan korban berinisial SR (14).

SR merupakan warga Pekalongan Timur yang dibunuh kedua pelaku pada Sabtu (18/4) sore. Mayat S baru ditemukan warga karena baunya yang menyengat pada Jumat (23/4) pagi.

“Hari ini kita melakukan rekonstruksi pembunuhan dengan korban atas nama S (SR), Kejadian pada tanggal 18 April pada sore hari. Ini tadi ada 23 adegan, sesuai dengan apa yang di BAP,” ujar Kasat Reskrim Polres Pekalongan Kota, AKP Ahmad Sugeng, di lokasi rekonstruksi di gedung bekas showroom mobil, Jl Dr Sutomo, Kelurahan Noyontaansari, Pekalongan Timur, Kota Pekalongan, siang ini.

Kegiatan rekonstruksi ini dihadiri juga oleh Kasi Tindak Pidana Umum Kejaksaan Negeri Kota Pekalongan, Albertus Roni Santoso, Bapas, Dinas Sosial dan pengacara pelaku yakni M Sholeh Supriyono.

Sebanyak 23 adegan yang dilakukan para pelaku di antaranya saat janjian melalui pesan singkat di Facebook, pertemuan di depan showroom, hingga eksekusi korban dan menyingkirkan mayat korban ke bekas kamar mandi di halaman belakang bangunan tersebut.

(lk/*)