Keluar Darah dari Mulut dan Hidung, Wabup Sangihe Meninggal Dunia di Pesawat, Diduga Tolak Keberadaan Tambang

JurnalPatroliNews,– Wakil Bupati Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, Helmud Hontong meninggal dunia di pesawat dalam penerbangan Denpasar-Ujungpandang, Rabu (9/6) lalu. 

Helmud Hontong menaiki pesawat dengan nomor penerbangan Lion Air JT740 dan menempati kursi bernomor 25E. Dia ditemani ajudannya bernama Harmen Kontu yang duduk di kursi bernomor 25F.

Dokter yang melakukan pemeriksaan kemudian menyatakan Helmud Hontong telah meninggal dunia.

“Jenazah saat ini sementara berada di tempat pemulasaran jenazah CV Daya Mitra Husada dipersiapkan untuk diterbangkan ke Manado terus ke Tahuna pada hari Kamis 10 Juni,” kata Pejabat Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Kabupaten Sangihe, Maya Budiman.

Meninggalnya Helmud Hontong meninggalkan sejumlah tanya. Pasalnya, beberapa saat setelah pesawat lepas landas, Helmud tiba-tiba batuk darah dari hidung dan mulut.

Jaringan Advokasi Tambang Nasional (Jatamnas) menyoroti kematian Helmud Hontong berkaitan dengan penolakannya terhadap rencana tambang emas di pulau Sangihe.

“Saya dengan tegas menolak keberadaan PT Tambang Mas Sangihe beroperasi di Sangihe. Apa pun alasannya. Saya berdiri bersama rakyat, karena rakyat yang memilih saya sampai menjadi Wakil Bupati,” ujar Helmud Hontong, mengutip kicauan @jatamnas, Jumat (11/6).

Beredar juga surat yang ditandatangani Helmud dan ditujukan kepada Menteri ESDM Indonesia untuk mempertimbangkan pembatalan izin operasi Kontrak Karya PT Tambang Mas Sangihe (PT TMS) yang diberikan Kementerian ESDM.

Helmud kasihan kepada anak cucu yang akan terdampak pertambangan emas tersebut. Apalagi, Pulau Sangihe tergolong kecil sehingga pertambangan berpotensi merusak lingkungan dan mengancam kepunahan makhluk hidup langka.

Penguasaan wilayah tambang juga akan membuat masyarakat secara perlahan terusir dari tanahnya sendiri. Hingga saat ini, penyebab kematian Helmud Hontong belum diketahui.

Komentar