Biaya Infrastruktur Kurang 70%, Menteri PUPR Lobi Pengusaha Turki Investasi di RI

JurnalPatroliNews – Jakarta – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono melakukan pertemuan dengan asosiasi kontraktor dan asosiasi konsultan Turki. Pertemuan ini dalam rangka membuka peluang investasi infrastruktur di Indonesia.

Menteri Basuki mengatakan pembangunan infrastruktur menjadi prioritas utama pemerintahan Presiden Joko Widodo, baik di bidang konektivitas, sumber daya air, dan perumahan. Indonesia memerlukan anggaran infrastruktur sebesar US$430 miliar atau sekitar Rp6.155 triliun.

Dari kebutuhan anggaran tersebut, hanya 30% yang ditutupi APBN. “Untuk menutupi 70% gap keuangan itu, Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan beberapa kebijakan agar tetap kompetitif dan menarik seperti skema pembiayaan kreatif jalan tol dan insentif pajak untuk penanaman modal baru,” kata Menteri Basuki dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (6/11).

Basuki menjelaskan dari 24 proyek saat ini senilai US$19 miliar yang diungkapkan kepada investor Turki tersebut, 10 proyek public private partnership (PPP) di antaranya siap ditawarkan senilai US$9,2 miliar. Proyek-proyek tersebut terdiri atas 9 proyek jalan tol dan 1 bendungan.

Kesembilan proyek tol tersebut adalah Jalan Tol Semanan-Balaraja sepanjang 32,7 km, Jalan Tol Sentul Selatan-Karawang Barat sepanjang 61,5 km, Jalan Tol Sukabumi-Ciranjang sepanjang 26 km, Jalan Tol Ciranjang-Padalarang sepanjang 28 km, Jalan Tol Malang-Kepanjen 29,7 km, Jalan Tol Kamal-Teluk Naga-Rajeg 28,6 km, Jalan Tol Semarang Harbour 20,8 km, Jalan Tol Bogor-Serpong 31 km dan Jalan Tol Cikunir-Karawaci Elevated 40 km.

Komentar