DIPLOMAT Harus Jadikan Pancasila Menjadi Working Dan Living Ideology

JurnalPatroliNews – Jakarta,– Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo menyatakan bahwa Para Diplomat Wajib mengerti kualitas dan potensi yang dimiliki Negara Indonesia sebelum bergerak menuju mancanegara sebagai duta dan wajah Negara dalam kancah pergaulan dunia. Hal ini disampaikannya dalam acara Pembekalan Diplomat RI dengan topik “Nilai-Nilai Luhur Pancasila dalam Kepemimpinan Pelaksanaan Politik.” (28/9)

Mengawali penjelasannya Benny menyatakan bahwa Negara Republik Indonesia memiliki banyak Potensi ,letaknya yang strategis.

“Indonesia memegang peran penting secara geopolitics ,Indonesia juga memiliki Biodiversity terbesar di dunia ,dengan penduduk yang memiliki potensi dan talenta yang luas dan beragam hal ini membuat Indonesia menjadi target dan sasaran dunia ,baik yang menginginkan sumber daya alam , menjadikan target Pasar dan penjualan komoditas, hingga sebagai mangsa empuk ideologi ideologi transnasional yang dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa,” ujar Benny.

Benny berpendapat Diplomat sebagai perwakilan dan wajah Indonesia mengemban banyak tugas ,selain memperkenalkan Indonesia secara benar kepada masyarakat mancanegara yang belum mengenal Indonesia ,para diplomat juga harus mampu menjangkau kaum diaspora Indonesia yang banyak tersebar di wilayah Negara Asing.

“Diaspora Indonesia merupakan komponen penting dalam pembangunan Indonesia dan tidak bisa hanya dipandang sebagai pahlawan Devisa saja. Potensi yang beragam yang dimiliki oleh Diaspora Indonesia ini hendaknya dapat dikelola lebih dalam oleh para diplomat Indonesia agar semua potensi itu tidak hilang dan dimanfaatkan negara asing namun dapat Talenta yang mereka dapatkan dan miliki dapat di dharmabaktikan pada tanah air tumpah darah mereka Indonesia,” Jelasnya.

Selanjutnya, Benny kemudian menyatakan bahwa Para Diplomat juga harus mampu mencermati dan menjaga diri serta kaum Diaspora Indonesia di Negara lain dari paham dan ideologi Transnasional yang mungkin sekali mereka temui dan dapatkan di tempat mereka tinggal.

“Ini merupakan tantangan untuk dapat menjaga dan menanamkan nilai Pancasila pada kaum diaspora agar walaupun jauh dari Indonesia mereka tidak kehilangan keindonesiaan mereka dan lebih lanjut ketika Pulang kembali ke Tanah Air mereka tidak akan menggerogoti persatuan dan kesatuan namun dengan setia tetap menjaga keutuhan Negara republic Indonesia,” pungkasnya.

Benny berharap para Diplomat mengenal dulu lebih dalam mengenai Negara Republik Indonesia dan nilai nilai Pancasila yang menjadi dasar Negara Republik Indonesia ini.

“Para Diplomat hendaknya tidak hanya mengerti Pancasila sebagai Logos atau Ilmu tetapi Juga Pathos /rasa kebangsaan dan Ethos / nilai keprofesionalan hal ini diperlukan karena selain bertugas memperkenalkan Negara Indonesia ke Mata dunia , Para Diplomat juga memiliki tugas untuk menjelaskan kesalahan konsepsi masyarakat dunia terhadap Indonesia dan lebih dalam lagi dapat memberikan pemahaman dan perspektif lebih luas mengenai nilai nilai kepancasilaan yang dimiliki Indonesia,” jelasnya.

Benny menegaskan dimanapun Para Diplomat Ditempatkan hendaknya Mampu menjadi Etalase Nilai Nilai Pancasila.

“Dimanapun para diplomat berada harus menjadi etalase nilai-nilai Pancasila yang merupakan pandangan hidup bangsa , Para Diplomat harus mampu bertindak nyata untuk menjadikan Pancasila sebagai Working dan Living Ideology , bukan hanya sekedar jargon semata,” tutup Benny

Komentar