Ditutup Besok, Firli Bahuri Berdoa dan Berharap 18 Pegawai KPK Lulus Diklat Bela Negara di Universitas Pertahanan

JurnalPatroliNews Jakarta –  Sebanyak 18 orang pegawai KPK dari 24 yang tidak memenuhi syarat dalam proses alih status menjadi ASN diberi kesempatan mengikuti Pendidikan dan Latihan (Diklat) Bela Negara dan Wawasan Kebangsaan di Universitas Pertahanan.

Ketua KPK Firli Bahuri berdoa sekaligus berharap kesemua pegawai KPK yang mengikuti Diklat Bela Negara dan Wawasan Kebangsaan dinyatakan lulus diklat yang dilakukan selama satu bulan itu.

“Saya berdoa dan berharap 18 pegawai kami di KPK dinyatakan lulus Diklat Bela Negara dan Wawasan Kebangsaan,” kata Firli Bahuri kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (19/8).

Firli menyampaikan, KPK telah melaksanakan proses pengalihan pegawai KPK menjadi ASN sesuai dengan perintah Undang-undang 19/2019 Tentang KPK. Adapun yang merasa keberatan, Firli menekankan, pihaknya terbuka dan menghormati prosedur hukum yang bisa ditempuh.

“Negara indonesia adalah negara hukum, hukum sebagai panglima tertinggi,” tandasnya.

Pelatihan dan Pendidikan atau Diklat Bela Negara dan Wawasan Kebangsaan ini merupakan upaya KPK untuk mempertahankan pegawainya yang masih bisa diselamatkan meskipun pada proses Tes Wawasan Kebangsaan dalam rangkaian alih status menjadi ASN dinyatakan tidak memenhui syarat (TMS).

Hari Kamis 18 Agustus 2021 menjadi malam terakhir bagi 18 pegawai KPK mengikuti seluruh rangkaian kegiatan Diklat yang ditutup dengan Caraka Malam Api Semangat Bela Negara. Dan pada Jumat 20 Agustus Diklat akan resmi ditutup oleh Ketua KPK Firli Bahuri.

Selama 22 Juli hingga 20 Agustus atau satu bulan, 18 Pegawai KPK sebagai peserta Diklat melakukan pembagian tugas sebagai komandan apel, penjaga waktu, dan koordinator penyampaian tugas sebagai penugasan dari Ketua Kelas untuk melatih kepemimpinan.

Adapun seluruh pegawai menerima materi, seperti
nilai-nilai dasar bela negara; sistem pertahanan semesta; wawasan kebangsaan (4 konsensus dasar bernegara); sejarah perjuangan bangsa; pembangunan karakter bangsa; keterampilan dasar bela negara serta identitas dan integritas nasional.

“Pelaksanaan kegiatan ini sepenuhnya dibiayai APBN KPK,” kata Firli.

Tidak hanya menerima materi di dalam kelas dan sejumlah kegiatan fisik untuk menjaga kedisiplinan dan kesehatan. Bimbingan mental rohani juga telah dilaksanakan dua kali, pertama berlokasi di Universitas Pertahanan dan kedua di Masjid Istiqlal.

Dengan penyampaian materi oleh Prof Nazaruddin Umar selaku Imam besar Masjid Istiqlal, kegiatan tersebut diikuti oleh semua peserta baik muslim maupun non-muslim karena sifatnya universal. Kegiatan berlangsung di ruang pertemuan di area luar Masjid Istiqlal.

“Agenda penutupan akan disertai dengan serah terima Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTP) bela negara dan wawasan kebangsaan kepada 18 Pegawai KPK,” demikian Filri Bahuri.

Komentar