Dosen UI Ngomong Blak-blakan Banget Bos! Umat Islam Kalah dengan China, Saya Islam Tertinggal

JurnalPatroliNews Jakarta – Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia (UI) Ade Armando, mengatakan jika umat Islam kalah dengan China. Hal tersebut dia katakan dalam konteks membahas akar radikalisme di Indonesia yang akhir-akhir ini terus menjadi perhatiannya.

“Jadi ini tak terlalu menyenangkan didengar, ada perubahan cara beragama. Agama itu selalu baik tapi cara memahami beragama bisa menimbulkan perang, seperti di Irlandia, di Bosnia. Semua akarnya cara beragama,” ujarnya dalam acara Kick Andy Metro TV, seperti dilihat Senin (21/6/2021).

Tak hanya itu, ia pun mengaku radikalisme di Indonesia saat ini berkaitan dengan perasaan kalah dari umat Islam.

“Saya kurang senang menyebutnya, umat Islam di dunia berada di lapis bawah, kalah dibandingkan barat atau timur China. Tapi salahnya begini, saya ini muslim dan ketiga saya merasa umat Islam tertinggal, kan jawabannya kuasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Yuk bangun, kita jangan mau kalah, kita (umat muslim) harus kuasai iptek,” paparnya.

Selain itu, ia pun mengaku melihat kelompok Islam di Indonesia cenderung mencari kambing hitam atas situasi ketertinggalan ini.

Menruutnya, umat Islam menyalahkan situasi saat ini dikuasai alam pikiran barat, Yahudi dan zionisme.

Karena itu, ia mengatakan jika beberapa hal tersebut ada benarnya, seperti hegemoni Yahudi dan barat itu membuat umat Islam kalah.

Namun, menurutnya tidak seharusnya seperti ini dalam merespons ketertinggalan.

“Tapi kalau diperingatkan terus berulang-ulang, kok pengusaha China nggak kasih kesempatan kita, buat saya itu kita itu nggak sehat ya, cari kambing hitam, yang salah harus orang lain, bukan (melihat) dirinya sendiri,” katanya.

“Dulu saya aktivis muslim, ada semangat keislaman tinggi, tapi saya terlempar dari organisasi Islam kampus,” kata dia.

Terkait itu, ia pernah menyampaikan dalam konten Cokro TV, bahwa saking semangat berislam tinggi, ia merasa umat Islam dicurigai, dipinggirkan dan diperlakukan tidak adil.

Namun beruntungnya, Ade mengaku tidak sampai terlarut sebagai jihadis, kuncinya dia banyak baca buku dna diskusi dengan mereka tokoh yang moderat dan pemikiran Islam progresif seperti Fazlur rahman dan Nurchlis Madjid atau Cak Nur.

Komentar