Hari Santri “Siaga Jiwa dan Raga”, DPN Kombatan: Presiden Jokowi Bangkitkan Santri dan Para Nasionalis Jaga NKRI

”DPN Kombatan berharap ke depan, momen ini bisa menjadi energi lebih besar lagi bagi santri tidak cuma menjaga keanekaragaman dan keutuhan Indonesia. Tapi, juga perdamaian dunia,” imbuh Ketum DPN  Kombatan yang ketua dewan pembinanya, Sidarto Danusubroto Ajudan Presiden Soekarno, juga mantan Ketua MPR RI,  kini Watimpres (Dewan Pertimbangan Presiden).

Ketua Bidang Advokasi dan LBH DPN Kombatan, Mohammad Iqbal menambahkan, bangsa Indonesia beruntung selain punya bapak bangsa yang diakui dunia, Proklamator RI Ir Soekarno juga  memiliki Ulama Besar seperti KH Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdalatul Ulama, yang cukup dihormati di Makkah pada zaman kolonial. 

Konseptor Ormas Islam terbesar di Indonesia itu, lanjut Iqbal. juga pencetus spirit “cinta tanah air bagian dari iman” (hubbul wathon minal iman). Juga pencetus resolusi jihad dalam mempertahankan kemerdekaan RI dari  ancaman tentara kolonial NICA yang berniat menguasai kembali Indonesia.    

Sebagai ulama yang bersama-sama Bung Karno terus berjuang  memerdekan Indonesia,  KH Hasyim Asy’ari  juga mendapat gelar cukup terhormat di Makkah, yaitu Hadratussyaikh yang berarti Maha Guru,  karena mampu menghafal  ribuan hadits enam riwayat. Selain itu, juga memiliki gelar Syaikhul Masyayikh yang berarti Gurunya Para Guru.

“Kedua bapak bangsa, Proklamator Ir Soekarno dan KH Hasyim Asy’ari sama-sama mengajarkan kepada kita beragama dan bernegara tidak bisa dipisahkan.  Beliau beliau mengajarkan Islam yang rahmatan lil alamin (Islam menjadi rahmat bagi alam semesta dan isinya). Kita bangsa Indonesia pemeluk Islam, begitu pula penganut agama lain, diwajibkan tetap menjadi manusia Indonesia.  Berlaku adagium dimana kaki berpijak, di situ langit dijunjung” ucap Iqbal. 

Komentar