Lieus Sungkharisma Desak Presiden Jokowi Terbitkan Perppu Selamatkan KPK

JurnalPatroliNews Jakarta – Aktivis sosial kemasyarakatan berdarah Tionghoa, Lieus Sungkharisma menilai upaya pemerintah memberantas korupsi di Indonesia menemui kegagalan. Lieus menilai hal itu berdasarkan apa yang terjadi belakangan ini terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Dia menilai, pemberantasan korupsi di Tanah Air saat ini mengalami kemunduran. Hal itu mengusiknya untuk berkomentar. Liues mengaku, sudah tidak tahan melihat kondisi di Indonesia, khususnya terkait pemberantasan korupsi.

“Kita baksos aja dah, udah nggak mau lagi bicara politik. Tapi ini nggak tahan, nggak boleh kita diam, kita harus bersuara. Saya masih berkeyakinan, pemerintah di bawah Presiden Jokowi yang sudah dua periode, mau memberantas korupsi, tunjukkan,” ujarnya, dalam sebuah video yang beredar luas, dikutip Askara, Minggu (20/6).

Koordinator Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (Komtak) itu mengatakan, sebelumnya Presiden Jokowi saat menerima kunjungan para tokoh antikorupsi di Istana Negara pernah berjanji setelah dilantik untuk periode kedua kalinya akan menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) KPK.

“Ternyata sampai hari ini bukan Perppu, tapi malah orang-orang terbaik yang selama ini masih mempertahankan KPK sebagai lembaga antikorupsi, yang berani menangkap tokoh-tokoh besar, kok malah dituduh nggak lulus wawasan kebangsaan,” katanya.

Lieus mengatakan, KPK didirikan lantaran gagalnya kejaksaan dan kepolisian dalam memberantas korupsi yang sudah merajalela. Makanya dipilih orang-orang yang independen.

“Tapi yang terjadi sekarang, orang-orang yang masyarakat kagumi, masih gigih walaupun dalam kondisi KPK-nya mau tangkap tangan harus ada izin, mau ngerekam harus izin masih gigih mereka berjuang, masih memberikan harapan. Tapi kalau sebentar lagi orang-orang ini dipecat karena nggak lulus ujian tentang wawasan kebangsaan, rusak lah negeri ini,” tuturnya.

Menurut Lieus, niat serta komitmen Jokowi sudah kuat ingin memberantas korupsi, “Buktikan pak. Saatnya sekarang, rakyat ingin melihat bapak bersama semua komponen bangsa,” imbuhnya.

Liues juga mengingatkan Jokowi agar iut bertanggung jawab jika ada anak buahnya di kabinet terlibat korupsi. Caranya, dengan memimpin langsung pemberantasan korupsi.

“Bapak bisa bikin Perppu, perbaiki. KPK itu hanya khusus menangani korupsi di kepolisian, korupsi di kejaksaan, korupsi di lembaga peradilan. Selebihnya, biar jaksa dan polisi menangkap orang-orang yang masih tega-teganya (korupsi),” terangnya.

Di tengah situasi pandemi Covid-19 saat ini, Liues meyakini Jokowi sangat tahu jika rakyat Indonesia sedang susah. Namun, justru di tengah kondisi tersebt masih ada orang yang tega korupsi bantuan kepada masyarakat.

“Bertindak pak, bapak adalah komandan dan mempunyai hak prerogatif. Bapak diberikan kekuasaan yang luar biasa oleh rakyat Indonesia. Bergerak, orang-orang bapak di kabinet dikumpulin, konsisten berantas korupsi. KPK diperkuat, bikin Perppu-nya pak, jangan mempersulit orang-orang KPK itu untuk menindak para koruptor. Jadikan momentum bergeraknya bangsa Indonesia melawan korupsi, melawan Covid-19 dan aktif menyejahterakan rakyat yang memang lagi susah,” tegasnya.

Menurut Lieus, Jokowi harus merekrut orang-orang baik, orang-orang pintar yang punya dedikasi. “Ganti menteri-menteri, jangan tunggu sampai mereka korupsi baru bapak ganti. Jangan pak, dinilai nggak becus, dinilai punya potensi korupsi, ganti. Masih banyak orang-orang hebat di republik ini pak, rekrut itu pak,” pungkasnya.

Komentar