Napak Tilas Soekarno ke Ende, BPIP Akui Ende Sebagai Rahimnya Indonesia

Pemecah rekor sebagai dosen pertama dari Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) yang menembus Harvard Law School di Amerika Serikat itu juga sempat memberikan pidato di masjid Ar Rabhithah saat shalat Jum’at.

Ia menjelaskan khilafah bukan perintah agama. Maka jangan sampai melawan Negara, karena pilihan Bung Karno Sangat tepat yaitu Pancasila.

Bupati Kabupaten Ende Drs. H. Djafar H. Achmad, M.M mengapresiasi kepada BPIP yang sudah melakukan kunker ke Ende sebagai kota Pancasila dan menyebut Rahimnya Indonesia.

Meskipun demikian ia berharap kepada BPIP untuk memperhatikan serius Kabupaten Ende. Bahkan ia mendorong Presiden untuk datang ke Ende dalam momentum lahir Pancasila.

“Saya berharap Presiden datang ke Ende terutama hadir dalam momentum hari lahir Pancasila”, ujatnya.

Selain itu ia juga berharap BPIP dapat menjembatani Bandung dan Ende, mengungat Ibu Amsi merupakan warga Bandung yang Meninggal di Ende.

“Kami juga mengusulkam Bu Amsi menjadi salah seorang Pahlawan Nasional”, tegasnya.

Dalam dialog di bawah pohon sukun yang di mooderatori Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo tersebut BPIP akan berupaya mendorong usulan-usulan Pemrintah Kabupaten dan Masyarakat Ende.

“Akan segera menindaklanjutinya karena disinilah tempat soekarno menemukan mutiara yang berharga karena kota ini bukan kenangan tp getaran sejarah dunia di sini”, paparnya.

Menurutnya menggali Pancasila merupakan panggilan peradaban Dunia. Soekarno menemukan titik besar Ideologi liberal dan sosialisne.

Selain itu program yang akan didorong adalah program literasi Pancasila dan Perpustakan agar Pancasila  bisa aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari berbangsa dan bernegara.

Saat menjadi Narasumber Pater, Dr. Philipus Tule, SVD Rektor Universotas Katolik Widiya Mandira Kupang mengakui secara nasional dan global ende dikenal tempat soekarno dibuang dna menemukan banyk mutiara.

“Kita dengar dari cerita dari orang luar, tapi sebai orang ende, kita harus menerima itu dan menggali lebih dalam lagi”, harapnya.

Dalam kesempatan tersebut juga BPIP dan sejumlah Perguruan tinggi di Kabupaten Ende.

Hadir juga Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi, dan Jaringa Ir. Prakoso, M.M. Direktur Hubungan Antar Lembaga dan Kerjasama BPIP Elfrida Herawati Siregar, Direktur Standarisasi Materi dan Metode Aparatur Negara BPIP Aris Heru Utomo, SH., MBA., M.Si. Pejabat dan Staf BPIP dan Pemerintah Kabupaten Ende. (ER)

Komentar