Potensi Utang BUMN 2024 Akan Lunas, Ini Alasan RI Mau Caplok Lagi Saham Freeport, Isinya…?

JurnalPatroliNews – Tembagapura – PT Freeport Indonesia (PTFI) berpeluang mendapatkan perpanjangan izin usaha pertambangan khusus (IUPK) yang akan habis pada 2041 mendatang.

Hal tersebut menyusul rencana Pemerintah Indonesia yang akan menambah 10% kepemilikan saham di perusahaan tersebut.

Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia membeberkan saat ini pemerintah berencana untuk memperpanjang kontrak PTFI setelah 2041.

Pertimbangan tersebut diambil setelah melihat pendapatan PTFI yang terus membaik dari tahun ke tahun.
Saat ini, pemerintah Indonesia sendiri memegang kepemilikan saham mayoritas PTFI sebesar 51%. Sementara, sisanya dimiliki oleh Freeport McMoRan (FCX).

“2024 itu potensi utang BUMN dalam mengambil alih Freeport kemungkinan besar akan lunas, maka pemerintah sedang memikirkan perpanjangan dengan penambahan saham, dimana pemerintah nambah saham 10%. Ini sebagai bocoran aja nanti akan kami umumkan resmi, masih dalam pembahasan,” ujar Bahlil dikutip Rabu (3/5/2023).

Lantas jika menengok potensi penerimaan negara dari PT Freeport Indonesia yang masih cukup menjanjikan. Seberapa besar sebetulnya cadangan yang masih tersimpan di tambang PTFI yang berada di Tembagapura Papua tersebut?

Chairman of The Board & CEO Freeport-McMoRan Richard C. Adkerson membeberkan tambang PTFI yang berada di Tembagapura Papua masih menyimpan banyak cadangan mineral. Bahkan, mineral tersebut masih bisa diolah atau diproses lebih dari tahun 2041.

“Kami percaya sumber daya yang ada (di Tembagapura) bisa melebihi 2041. Kami pun harus mengidentifikasi sumber daya tersebut lewat eksplorasi dan analisis.

Kami pun tengah melakukan pembicaraan dengan pemerintah sehingga kami bisa mengambil kesempatan tersebut untuk stakeholders dalam proyek jangka panjang ini,” tutur Adkerson dalam orasi ilmiah di Universitas Hasanuddin, Makassar beberapa waktu lalu.

Untuk diketahui, tambang milik PTFI yang berlokasi di Tembagapura masih belum sepenuhnya dilakukan eksplorasi. PTFI mencatat cadangan yang ada saat ini bisa ditambang hingga 2052.

Setidaknya, masih terdapat sumber daya potensial yang tersimpan sebanyak 3 miliar ton untuk dikembangkan. Berkat cadangan tersebut, potensi pendapatan bagi pemerintah bisa mencapai US$ 80 miliar hingga 2041.

PTFI pun sudah berencana menambah investasi hingga 2041. Investasi yang digelontorkan sebesar US$ 18,6 miliar, termasuk pembangunan smelter kedua di Gresik, Jawa Timur.

“Dalam 20 tahun ke depan kita berencana menggelontorkan hampir US$ 20 miliar, yang mana US$ 3 miliar untuk pembangunan smelter di Gresik,” ujar Adkerson.

Bahkan, Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) meyakini cadangan mineral mulai dari emas hingga tembaga yang ada di tambang Grasberg, Freeport bisa lebih dari 20 kali lipat dari yang ada saat ini.
Potensi tersebut, kata Presiden Jokowi, dapat dimanfaatkan di dalam negeri, sehingga bisa menciptakan lapangan pekerjaan yang sebesar-besarnya bagi masyarakat.

“Saya meyakini bisa 20 kali, kadang tidak saja bahan mentah, bukan tembaga, tapi emas juga kita kirim. Mana kita tahu? Nanti smelternya jadi emasnya mungkin lebih banyak dari tembaganya tapi kita belum tahu karena ada produksi di smelter,” katanya.

Komentar