Sentul City Berani Gusur Rocky Gerung & Warga Lain, Rizal Ramli Ngomel-ngomel Seret Penguasa

JurnalPatroliNewsJakarta – Mantan Menko Ekuin era Presiden Gus Dur, Rizal Ramli turut menyerot pengsuran dan penggambilan paksa lahan milik warga di Desa Cijayanti dan Bojong Koneng, Bogor, Jawa Barat yang dilakukan Sentul City.

Kasus penggusuran itu mencuat dan ramai dibahas publik setelah perusahaan itu mensomasi pengamat politik Rocky Gerung baru-baru ini.

Untuk mengambil alih hak kepemilikan tanah tersebut, PT Sentul City mengerahkan sejumlah preman, untuk memaksa warga menjual tanahnya dengan harga yang tak masuk akal yaitu Rp 3.000 per m2, atau lebih rendah dari NJOP-nya yang mencapai Rp 300.000 per m2.

Mirisnya, di sisi yang lain terungkap bahwa bekas Presiden Direktur PT Sentul City, Kwee Cahyadi Kumala yang dikenal dengan nama Sui Teng, tersangkut suap mengenai pengadaan tanah proyek pembangunan real estate di wilayah Bogor.

Sui Teng dipidana kurungan penjara selama lima tahun dan denda sebesar Rp300 juta, subsidair 3 bulan kurungan penjara, karena terbukti melakukan perbuatan tindak pidana suap alih fungsi lahan hutan di wilayah Bogor yang akan dijadikan pembangunan kawasan perumahan elite terpadu.

Dalam kicauannya yang cukup singkat, sosok yang kerap disapa RR ini menyayangkan perilaku pengusaha yang kini bisa seenaknya, karena berada dalam “ketiak” penguasa politik yang cenderung membela cukong ketimbang rakyatnya sendiri.

“Tragedi ini bisa terjadi dan pengusaha berani kurang ajar karena tahu yang kuasa tidak akan bela rakyat,” kata Rizal Ramli di akun Twitternya dikutip Populis.id, Minggu (12/9/2021).

Sebelumnya, Pengamat politik Rocky Gerung mengaku PT Sentul City tidak hanya mensomasi dan mengacamnya untuk segera mengosongkan rumahnya di Desa Bojong Koneng, Sentul, Kabupaten Bogor. Dia mengatakan, sejumlah rumah di tempat ini sudah berhasil digusur perusahaan tersebut, bahkan mereka menyewa jasa preman untuk mengintimisasi warga setempat.

“Sentul City itu ingin memonopoli tanah di situ dengan arogansi. Dia taruh banyak preman di situ untuk menakut-nakuti warga,” kata Rocky Gerung dalam video di kanal YouTube Rocky Gerung Official, Jumat (10/9/2021).

Akademisi itu memaparkan sudah sekitar 10 rumah warga di tempat ini yang digusur Sentul City,  padahal mereka telah mendiami wilayah itu sejak 1960-an. Rocky menuturkan bahwa langkah penggusuran serta intimidasi tersebut adalah teknik dari perusahaan besar untuk menguasai wilayah yang berpotensi jadi lahan bisnis.

“Sudah ada sekitar 10 rumah digusur. Itu satu lembah yang diklaim oleh Sentul City. Mungkin ada sekitar 120 KK, jadi kalo digusur ada sekitar 500 orang,” paparnya.

Rocky Gerung geram dengan tindakan Sentul City, dia mengaku, kelakuan  PT Sentul City sangat kurang kurang  ajar, sebab tanah itu adalah miliknya yang telah ia beli sejak 15 tahun lalu, pembelian lahan itu diklaimnya sesuai peraturan yang berlaku, dan tak ada tindakan ilegal, dia mengaku surat dan dokumen tanah itupun lengkap dan masih disimpan hingga  sekarang ini.

“Itu legal saya beli. Suratnya, tanda terimanya, kuitansi bukti bahwa itu nggak ada sengketa sejak 15 tahun lalu dan orang yang punya itu dari tahun 60 di situ tiba-tiba ada intruder namanya Sentul City. itu kurang ajar kan,” tuturnya.

Komentar