Stafsus BPIP: Pemimpin Masa Depan Harus Mampu Aktualisasikan Pancasila

JurnalPatroliNews – Jakarta- Seminar Kebangsaan dengan topik “Memilih Pemimpin yang Mampu Merawat Toleransi dan Kebhinekaan” diadakan dengan kerjasama oleh Gerakan Kebangsaan Indonesia dan Majelis Jemaat Bidang Kesaksian dan Pelayanan Gereja Kristen Indonesia (GKI) Perumahan Citra I diadakan pada hari Sabtu (23/09/2023).

Dengan mengundang Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo dan Sekretaris I Badan Pekerja Majelis Sinode Wilayah (BPMSW) GKI Sinode Wilayah (SW) Jawa Barat (Jabar), Darwin Darmawan, dengan moderator Lina Tjindra, secara luring. Acara ini dihadiri secara virtual, baik dari Zoom Meeting Room dan Youtube, oleh berbagai pihak.

Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP menyatakan dengan tegas bahwa pada saat memilih pemimpin, harus mencegah yang terburuk berkuasa.

“Cegah yang terburuk berkuasa, kalau tidak, kita salah pilih. Kita kemudian bisa mengalami krisis besar dan bisa menjadi negara gagal. Pertanyaan kita lebih mendasar, adalah bagaimana negara dipimpin dari yang bisa memajukan kita; kita beragam, memimpin kita tidak mudah,” ujarnya.

Benny, sapaan akrabnya, menyatakan bahwa konsolidasi dan kesadaran kritis masyarakat harus dibangun.

“Bangunlah kesadaran kritis dalam memilih, baik partai dan calon-calonnya, dari legislatif ataupun eksekutif. Kembali lagi, kalau yang terburuk dan yang dengan track record yang buruk berkuasa, kita mengalami kerugian terbesar. Lihat pengalamannya, perjalanannya, masa lalunya, track recordnya. Jangan seolah-olah kita tidak peduli atau terlalu mellow karena perasaan kasihan atau karena punya ikatan lebih personal. Masyarakat kita memang melodramatik, gampang tergiur, tergoda, dan memori ingatan pendek. Maka, kesadaran politik harus ada,” pungkasnya.

Komentar