Stafsus Ketua Dewan Pengarah BPIP: Jiwa Sportif Cerminkan Pancasila

JurnalPatroliNews – Klaten,- Antonius Benny Susetyo, Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, menyerukan semangat sportifitas untuk masyarakat di Juwiring, Klaten, pada hari Minggu (17/07/2022), dalam acara Forum Pendidikan Karakter Pancasila: Menjunjung Tinggi Nilai Sportifitas Melalui Budaya dan Kearifan Lokal.

Forum ini merupakan hasil kerjasama dari Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Acara ini diadakan dalam rangka penyelenggaraan 11th Asean Para Games di Surakarta, tanggal 30 Juli s.d. 6 Agustus 2022, dan dihadiri oleh kurang lebih 150 peserta dari berbagai kalangan.

Para narasumber lainnya yang hadir dalam forum tersebut antara lain Wiryanta (Direktur IKMK Kemenkominfo), Isnan Wihartanto (Kepala Bidang Penyelenggara E-Government Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Kota Surakarta), Sudarasana (Akademis Universitas Sebelas Maret Surakarta), Irene Camelyn Sinaga (Direktur Jaringan dan Pembudayaan BPIP) dan Cindy Gulla (Duta Pancasila/Selebgram).

Benny, sapaan akrab dari Staf Khusus Ketua DP BPIP tersebut, memberikan penjelasan mengenai pendidikan karakter.

“Karakter harus menjadi sebuah habit yang ditanamkan dari awal. Habit itu terlihat dari tindakan, pemikiran, dan cara melakukan relasi,” ujarnya.

Anggota Pokja Revolusi Mental Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan tersebut pun menjelaskan lebih lanjut tentang karakter yang sportif berdasarkan nilai Pancasila.

“Orang sportif adalah yang mau mengakui keunggulan orang lain, belajar dari kelemahannya, dan berjiwa ksatria. Mau berkompetisi dengan jujur dan tidak melakukan manipulasi,” tuturnya.

“Kaitannya dengan Pancasila adalah dengan dimulai pengamalan nilai ketuhanan. Saat orang beriman, dia takut kepada Tuhan, sehingga dia menghargai manusia lainnya sebagai ciptaan Tuhan, tidak menyebarkan hoaks dan kebencian. Nilai kemanusiaan tersebut membuat orang menghargai dan mencintai sesamanya, sehingga menciptakan persatuan.”

Pakar komunikasi politik sekaligus budayawan itu melanjutkan, “saat persatuan tercipta, tidak ada lagi perasan ‘saya menang, kamu kalah’ tetapi perasaan bersama-sama menang, bersama-sama mencapai tujuan. Itulah nilai sportifitas yang berlandaskan Pancasila. Dan inilah yang harus dicerminkan oleh setiap orang.”

Benny pun penyerukan agar masyarakat membangun budaya sportif.

“(Sportifitas) harus menjadi kultur, kebiasaan, dan itu dimulai dari kearifan lokal. Mari berpikir global bertindak lokal. Naikkan lagi dongeng dengan semangat kearifan lokal lewat dongeng yang mengajarkan hidup dalam harmoni dan gotong royong. Nilai-nilai ini dimulai dari keluarga, sekolah, dan lewat media sosial,” tambahnya.

Salah satu pendiri Setara Institute itu, pada penutupan paparannya, menuturkan bahwa bangsa Indonesia harus memantulkan cahaya Pancasila.

“Menjadi sportif salah satu bentuk menjadi manusia Pancasila. Gunakan sumber daya yang ada, untuk memantulkan cahaya Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,” tutupnya.

Isnan Wihartanto pun memberikan pernyataannya tentang penyelenggaraan 11th Asean Para Games yang akan dilaksanakan pada tanggal  di Surakarta.

Komentar