Tak Kalah Ganas dari Kopassus, Ini Kisah Baret Jingga Nyaris Hancurkan Pasukan Elite Australia

Salah satu insiden lainnya adalah, saat kedatangan Pangkoopsau II Marsda Ian Santoso untuk bertemu Jenderal Interfet di ruang tunggu VIP bandara. Saat Itu Panglima yang turun dari pesawat Hercules mendapat ancaman dari pasukan Interfet. Pasukan Ini mengarahkan senjata ke depan jenderal TNI AU tersebut.

Hal ini membuat personel Paskhas tersulut emosi. “Hei ini Jenderal saya, Panglima saya, keamanan di sini tanggung jawab saya,” ujar Kapten Eka lantang.

Kondisi saat itu memanas, Prajurit Paskhas dan Interfet saling mengeluarkan senjata. Saat itu siapa pun bisa lepas kendali lalu melepaskan tembakan. Apalagi setiap Personel yang mengawal Marsda Ian mengantongi dua sampai lima granat.

“Panggil panglima kamu ke sini,” tegas Kapten Eka dengan lantang.

Kapten Eka meminta kepada semua anak buahnya, agar jangan sampai ada tembakan sebelum ada komando darinya. “Letusan pertama pada saya,” ucapnya.

Meskipun, saat itu prajurit Paskhas kalah jumlah personel, namun mereka siap menjadikan granat sebagai senjata terakhir jika meletus kontak senjata.

Komentar