Reshuffle Kabinet Cuma Bagi- bagi ‘Kekuasaan’ Demi Amankan Jokowi Dengan Mengganti Menteri Nasdem

JurnalPatroliNews – Jakarta – Reshuffle kabinet Indonesia maju sudah lama berembus kencang tapi baru sekarang di eksekusi oleh presiden Joko Widodo atau Jokowi, lumayan cukup lama baru dilakukan perombakan kabinet, tentu saja karena memperhitungkan politik Nasdem apa dampaknya terhadap kondusifitaspemerintahan yang sudah di penghujung tahun.

Melihat Pemerintah sekarang lebih kepada bagi- bagi ‘kue kekuasaan’ meskipun pos anggaran pengeluaran negara terus membengkak yang ujungnya harus berutang/ pinjam lagi, kepada negara asing untuk menutupi defisit anggaran negara, karena pos anggaran negara buat peruntukan gaji cukup besar, “kritik pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (LAKSAMANA), Samuel F. Silaen kepada wartawan di Jakarta (17/07).

Okelah, tak masalah buat presiden Jokowi karena sejatinya yang mencari uang itu adalah tupoksi menteri keuangan republik Indonesia. Seperti aji mumpung selagi masih dipercaya berutang maka akan lebih enak berutang. Tak hirau bagaimana cara membayar utang tersebut dikemudian hari. Apakah itu termasuk menjual harta warisan bangsa Indonesia yakni kekayaan alam Indonesia, “terang mantan fungsionaris DPP KNPI itu.

Berhutang cara cepat buat menutupi defisit neraca anggaran keuangan negara, lalu dengan enteng akan menaikkan pajak, biaya masuk barang impor yang intinya semua dipajaki oleh pemerintah. Inilah cara yang paling gampang buat pejabat negara. Itulah enaknya jadi pejabat negara, rakyat dipaksa kerja ‘rodi’ mirip dengan masa penjajahan, “ungkap Silaen.

Paling banter akibat kebijakan pemerintah tersebut maka harga- harga kebutuhan rakyat Indonesia akan naik maka tak heran rakyat Indonesia diposisikan sebagai obyek sapi perah yakni konsumen abadi, alih- alih menuju negara produsen tapi perlakuan pemerintah terhadap rakyat tak ubahnya antara majikan dan pembantu, “jelas Silaen.

Posisi daya beli masyarakat terbukti terus turun dan melemah. Tapi rakyat Indonesia sungguh baik tidak seperti rakyat diberbagai negara seperti Prancis, Inggris yang berani melawan kebijakan pemerintah yang nyeleneh, kegundahan rakyat seperti api dalam sekam, tak berani demo menentang kebijakan pemerintah, cuma ngedumel tok, “beber Silaen.

Komentar