Jokowi Harusnya Lebih Wise di Akhir Masa Jabatannya Yang Sebentar Lagi Turun Takhta

JurnalPatroliNews – Jakarta – Diperiode kedua Joko Widodo atau Jokowi ini disinyalir banyak dikelilingi oleh kelompok ‘penjilat’ sehingga pada akhirnya berdampak terhadap kebijakan yang diambil pemerintahan Jokowi ‘amburadul dan acakadul’, sebab pembantu Jokowi yang sekarang ini banyak ‘nyeleneh’ dan aneh-aneh. 

Kebijakan pemerintahan Jokowi yang menyimpang itu ‘satu per satu’ terbongkar atau terkuak ke permukaan. Seperti pribahasa bijak; sepandai- pandainya tupai melompat maka akan suatu ketika akan jatuh. Kalau tupai jatuh kan sudah tergolong biasa. Tapi manusia kan bukan tupai, binatang keledai saja tidak mau jatuh ke lobang yang sama, tapi kenapa pula manusia jatuh di situ- situ, “ada apa tanya pengamat politik Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (LAKSAMANA), Samuel F. Silaen kepada wartawan di Jakarta (25/09).

Pribahasa bijak itu menyiratkan bahwa seharusnya manusia yang berakal budi itu tidak seharusnya sampai terjatuh baru sadar bahwa apa yang dia lakukan atau kerjakan itu salah. Itu peribahasa. Artinya kurang lebih; sepandai apapun seseorang berbohong, suatu saat kebohongan tersebut akan terbongkar, “ungkap tenaga ahli fraksi DPR RI 2004- 2009 itu.

Jika presiden lebih wise (bijak) maka semua kebijakan yang diambilnya harus dilakukan pertimbangan yang mendalam dan masukan dari perangkat yang ada, misalnya dewan pertimbangan presiden dan lain- lain. Atau mungkin nama- nama dan Lembaga itu hanya ‘pajangan’ alias tidak difungsikan sebagai- mana mestinya, “dugaan Silaen.

Jelas sekali terlihat presiden Jokowi tidak dapat bekerja dengan baik, ini tergambar jelas diakhir masa jabatannya, “presiden Jokowi sudah cape, sehingga sudah tidak melakukan double cek and ricek seperti yang dilakukannya bersama Ahok wakilnya sewaktu menjabat gubernur Jakarta, “sebut alumni Lemhanas Pemuda 2009 itu.

Komentar