Negara Federal Republik Papua Barat (NFRPB): 1 Desember Bukan Kemerdekaan West Papua

Jurnalpatrolinews  – Jayapura : Hari kemerdeakaan Papua Barat (West Papua) yang diperingati setipa tanggal 1 Desember bukanlah hari kemenangan atau merdekanya orang Papua, melainkan 1 desember adalah hari Pembentukan Dewan Niuew Guinea Raad atau yang disebut dengan Parlemen Papua Barat.

Hala ini ditegaskan oleh oleh Elias Ayakiding saat melakukan Konferensi Pers mewakili Negara Federal Republik Papua Barat (NFRPB) di Jayapura 12 Oktober 2020.

“sesungguguhnya tanggal 19 Oktober adalah hari kelahiran kembar dua pernyataan atas hak, Yaitu yang pertama, Hak Pernyataan sebagai Bangsa Papua (Right Of Sel-Identification) dan kedua, Pernyataan Kemerdekaan Bangsa Papua (Right Of Self-Determination) pada tahun 1961 oleh Komite Nasional Papua,” Tegas Eliyas.

Lebih lanjut dirinya mengatakan bahwa pada tanggal 19 Oktober 2011 juga  adalah Deklarasi Pemulihan Kemerdekaan Secara Sepihak Bangsa Papua di Negeri Papua Barat, yang dilakukan oleh beberapa kelompok.

Sehingga perlu saya luruskan, bahwa sejarah Bangsa Papua Barat dalam hal ini Hari Kemerdekaan kita sesungguh jatuh pada tanggal 19 Oktober. Sedangkan 1 Desember itu adalah hari pengakuan kemerdekaan oleh Pemerintah Nederlands di kota Holandia (Jayapura sekarang).

Untuk itu pada tanggal 19 Oktober 2020 ini kita akan merayakan hari kemerdekaan kita sekaligus sebagai hari kebangsaan Papua di seluruh Tanah Air Papua Barat, diharapkan semua pihak dapat memakluminya, karena selama ini kita telah tertipu, tandas Eliyas.

Eliyas Ayakiding yang juga merupakan Kepala Kepolisian NFRPB telah meminta kepada semua lembaga tinggi Negara serta pihak LSM dan juga kepada Para Duta Besar Negara-Negara Sahabat serta kepada Kepala Kantor Perwakilan PBB di Jakarta pada 7 Oktober 2020 disampaikan langsung oleh tim negosiasi NFRPB. Dan juga telah disampaikan para pihak terkait di Luar Negeri, dapat memperingati Hari Kemerdekaan Negara Federal Republik Papua Barat.

Diakhir pernyataan Eliyas Ayakiding mewakili Presiden NFRPB Forkorus Yaboisembut meminta maaf karena tidak bias hadir dan menyampaikan salam kepada seluruh kelompok pendukung pergerakan Papua Barat, baik TPN-PB, OPM, ULMWP untuk memahami sejarah yang sebenarnya, karena semua faksi pergerakan Papua Merdeka berada di bawah wewenang NFRPB, tuturnya.Menurut SOHR, 400 pejuang lainnya dari Tentara Pembebasan Suriah (TFSA) yang didukung Turki sedang menuju ke Karabakh untuk melawan pasukan Armenia.

“Di sisi lain, sumber terpercaya telah menginformasikan SOHR bahwa pemerintah Turki sedang mempersiapkan lebih dari 400 pejuang ‘Sultan Murad’, ‘Divisi Al-Hamzat’ dan faksi lainnya untuk dikirim ke Azerbaijan dalam beberapa jam dan hari ke depan,” Kata SOHR.

Pemantau tersebut menambahkan bahwa jumlah total tentara bayaran di Karabakh telah meningkat menjadi hampir 1.450 setelah gelombang tempur 250 baru-baru ini dikirim ke Azerbaijan.  (Ind paper)

Komentar