Guncangan di Dunia Teknologi: Google CS Terpuruk Dalam Perang AI

JurnalPatroliNews – Jakarta – Perang sengit di ranah teknologi kecerdasan buatan (AI) telah mengakibatkan kerugian besar bagi sejumlah perusahaan, dengan nilai pasar tergerus hingga US$190 miliar dalam semalam.

Selama setahun terakhir, kemajuan AI telah menjadi pusat perhatian dalam dunia teknologi. Banyak perusahaan besar di industri ini telah mengalokasikan sumber daya besar untuk mengembangkan teknologi AI yang semakin canggih.

Namun, saat memasuki tahun 2024, beberapa dari mereka harus menghadapi kenyataan yang tidak menggembirakan. Baik Microsoft maupun Alphabet, induk perusahaan Google, baru saja melaporkan hasil keuangan kuartalan mereka, namun tak satu pun dari mereka menunjukkan kinerja yang memuaskan.

Alphabet melaporkan bahwa pendapatan dari iklan pada kuartal ini ternyata di bawah ekspektasi, menyebabkan turunnya nilai saham sebesar 5,6%, seperti yang dilaporkan oleh Reuters pada Rabu (31/1/24).

Google juga masih berjuang untuk menyalip Microsoft dalam perlombaan menguasai pasar AI. Meskipun pendapatan dari Google Cloud melampaui target yang ditetapkan oleh Wall Street, namun pertumbuhannya tidak secepat layanan Microsoft Azure.

Meskipun Microsoft mencatatkan hasil keuangan yang cukup menggembirakan, saham perusahaan tersebut turun sebesar 0,7%. Padahal, pada hari Selasa (30/1/24), Microsoft sempat mencatatkan rekor tertinggi harian.

Tidak hanya Alphabet dan Microsoft, Advanced Micro juga mengalami penurunan saham sebesar 6%. Sebelumnya, perusahaan pembuat chip ini telah memproyeksikan bahwa penjualan prosesor berbasis AI akan sangat kuat.

Nvidia juga tidak luput dari penurunan, dengan sahamnya merosot lebih dari 2%. Meskipun sebelumnya pada bulan Januari, saham perusahaan ini melonjak 27% karena optimisme terhadap perkembangan AI.

Selain itu, saham pembuat server Super Micro juga mengalami penurunan lebih dari 3%, meskipun sebelumnya pada hari Selasa sempat mencapai rekor tertinggi.

Komentar