Keheranan Ilmuwan: Amaterasu, Sinar Kosmik Misterius Yang Menghujani Bumi

JurnalPatroliNews – AS – Ilmuwan astronomi sedang dalam kebingungan mendalam mengenai fenomena yang melibatkan partikel bernama Amaterasu yang turun membasahi Bumi.

Amaterasu, demikian namanya, muncul dari ruang hampa yang dikenal sebagai Void Lokal yang berbatasan langsung dengan galaksi Bima Sakti. Keberadaan Amaterasu ini menimbulkan kebingungan karena merupakan salah satu sinar kosmik dengan energi sangat tinggi yang pernah terdeteksi.

“Menelusuri lintasannya hingga ke sumbernya dan tidak ada energi yang cukup tinggi untuk menghasilkannya. Itu misterinya, apa yang sebenarnya terjadi?,” kata salah satu penulis dari Universitas Utah, John Matthews, dikutip dari The Guardian, Rabu (7/2/24).

Para peneliti mempertimbangkan beberapa kemungkinan terkait lintasan partikel ini dari ruang kosong. Salah satunya adalah defleksi magnet yang jauh lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya, kemungkinan sumber energi yang tidak dikenal di Void Lokal, atau bahkan kemungkinan pemahaman kita yang masih terbatas mengenai fisika partikel berenergi tinggi.

Amaterasu sendiri memiliki energi melebihi 240 exa-elektron vold (Eev), jumlah yang jauh melampaui partikel terkuat yang pernah dihasilkan di Large Hadron Collider.

The Guardian melaporkan bahwa energi Amaterasu setara dengan energi yang dimiliki oleh sebuah bola golf yang bergerak dengan kecepatan 95 mph.

Amaterasu menempati peringkat kedua setelah partikel Oh-My-God, yang memiliki kekuatan mencapai 320 Eev.

Matthews bahkan menyatakan bahwa tidak ada yang mampu menandingi energi yang dimiliki oleh partikel ini. “Anda perlu energi dalam jumlah besar, medan magnet sangat tinggi agar bisa membatasi partikel saat dipercepat,” ujarnya.

Ketinggian energi Amaterasu bahkan membuat Toshihiro Fujii, seorang profesor di Osaka Metropolitan University, Jepang, merasa curiga. Menurutnya, energi sebesar itu belum pernah mereka temui sebelumnya.

“Saat pertama kali menemukan sinar kosmik berenergi sangat tinggi, saya pikir pasti ada kesalahan. Karena menunjukkan tingkat energi yang belum pernah terjadi sebelumnya selama tiga dekade.” tandasnya.

Komentar