Mengapa Satelit Tidak Jatuh ke Bumi? Ini Penjelasannya..

JurnalPatroliNewsDalam ruang angkasa, satelit-satelit tersebar pada berbagai ketinggian, namun tak seorang pun dari mereka jatuh ke bumi selama masa operasinya.

Satelit perlu mempertahankan kecepatan tinggi agar tidak jatuh kembali ke bumi. Mereka harus bergerak dengan kecepatan minimal 8 km per detik, dikutip Rabu (21/2/24).

Kecepatan ini memastikan bahwa meskipun terus meluncur ke bawah, satelit tetap berada dalam orbitnya, tidak pernah menyentuh permukaan bumi yang melengkung.

Untuk tetap stabil di orbit, kecepatan jatuh satelit harus seimbang dengan gaya tarik gravitasi bumi. Yang menarik, kecepatan ini tidak tergantung pada bahan bakar roket yang menyemprotkan satelit ke orbitnya.

Kecepatan awal satelit diperoleh saat satelit diluncurkan dari roket yang membawanya keluar dari atmosfer bumi. Momentum awal ini cukup kuat sehingga satelit bisa bertahan di orbitnya selama berabad-abad.

Satelit harus mencapai keseimbangan antara kecepatan dan gaya gravitasi. Satelit yang berada di orbit yang lebih rendah memerlukan kecepatan jatuh yang lebih tinggi.

Meskipun memiliki roket sendiri, satelit menggunakan daya dorong roketnya untuk mengubah posisinya di orbit atau menghindari sampah antariksa, bukan untuk bergerak seperti kendaraan.

Pemilihan ketinggian orbit juga penting. Orbit rendah bumi (LEO) berada antara 160 km hingga 2.000 km, yang ditempati oleh ISS dan pesawat ulang-alik. Banyak misi manusia terjadi di zona LEO, termasuk jaringan satelit Starlink milik SpaceX milik Elon Musk.

Orbit geostasioner (GEO) pada ketinggian 35.786 km adalah tempat ideal untuk menempatkan satelit, termasuk Satelit Merah Putih 2 milik Telkom yang baru saja diluncurkan.

Satelit di orbit GEO tetap terkunci pada posisi yang sama relatif terhadap bumi, sehingga mereka dapat terhubung dengan antena di bumi.

Space juga mengatakan jenis satelit lain adalah yang mengelilingi kutub Bumi, dengan jangkauan hanya mencakup kutub utara dan selatan, seperti satelit cuaca dan satelit pengintai.

Komentar