JurnalPatroliNews – Jakarta – Eskalasi konflik di Jalur Gaza terus memanas seiring pernyataan militer Israel yang menyatakan perluasan operasi tempur mereka. Serangan terbaru di wilayah padat penduduk tersebut kembali menelan puluhan korban jiwa, termasuk anak-anak.
Mengutip laporan dari AFP, Minggu (18/5/2025), serangan udara Israel menghantam area tenda pengungsian di Al-Mawasi, Gaza selatan, pada waktu dini hari. Juru bicara pertahanan sipil Gaza, Mahmud Bassal, mengungkapkan bahwa setidaknya 22 orang meninggal dunia, sementara sekitar 100 lainnya mengalami luka-luka.
Di wilayah lain, tepatnya di Jabalia, Gaza utara, serangan udara Israel menewaskan tujuh orang. Rumah-rumah warga dan fasilitas kesehatan seperti Rumah Sakit Al-Awda juga dilaporkan mengalami kerusakan akibat hantaman bom.
Bassal menambahkan bahwa korban juga berjatuhan di wilayah Al-Zawayda, kawasan tengah Gaza, serta Khan Yunis di bagian selatan.
Langkah agresif Israel ini merupakan kelanjutan dari kampanye militer yang mereka sebut sebagai upaya untuk menghancurkan basis militan Hamas. Serangan ini terjadi di tengah konflik berkepanjangan yang telah berlangsung lebih dari 19 bulan.
Sementara itu, komunitas internasional semakin vokal menyuarakan keprihatinan atas memburuknya krisis kemanusiaan di Gaza, yang diperparah oleh blokade ketat bantuan kemanusiaan yang diberlakukan oleh Israel.
Komentar