Jokowi Dinilai Gunakan PSI sebagai Tameng Politik Hindari Konflik Internal PPP

JurnalPatroliNews – Jakarta – Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), dinilai sengaja menjaga jarak dari dinamika internal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang tengah menghadapi perpecahan pasca tidak lolos ke parlemen dalam Pemilu 2024.

Penilaian ini disampaikan Direktur Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno. Menurutnya, sikap Jokowi yang menolak dikaitkan dengan bursa pemilihan Ketua Umum PPP merupakan bentuk kehati-hatian politik untuk menghindari keterlibatan dalam konflik internal partai berlambang Kabah tersebut.

“Jokowi tidak mau terlibat dalam pusaran dinamika yang sampai hari ini di PPP sendiri masih terbelah, kira-kira siapa yang harus menjadi ketua umum partainya,” ujar Adi, dikutip Minggu (8/6/2025).

Adi juga menyoroti kecenderungan Jokowi yang lebih dekat dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI), yang kini dipimpin putranya, Kaesang Pangarep. Meskipun belum secara resmi bergabung, Jokowi dinilai lebih mencerminkan karakter politik PSI ketimbang PPP.

“PSI hari ini adalah personifikasi politik dari Jokowi,” ucap Adi.

Sikap Jokowi yang lebih terbuka terhadap PSI, lanjut Adi, merupakan sinyal kuat bahwa mantan Gubernur DKI Jakarta itu tidak ingin terus diseret dalam spekulasi mengenai kepemimpinan partai lain, termasuk PPP.

“Ini untuk mengamputasi spekulasi liar bahwa Jokowi punya atensi dan dikait-kaitkan menjadi Ketua Umum PPP,” tegasnya.

Dengan langkah ini, Jokowi dianggap lebih memilih memainkan peran strategis di luar hiruk-pikuk konflik internal partai politik lama, sambil tetap menjaga pengaruh politik melalui jaringan keluarga dan partai yang dianggap lebih bersih dari friksi internal.

Komentar