JurnalPatroliNews – Pemerintah Indonesia telah mengalokasikan dana sebesar Rp277 miliar dari APBN 2025 guna mendukung pengembangan sepak bola nasional. Kebijakan ini disebut sebagai wujud nyata dukungan negara terhadap kemajuan olahraga paling populer di Tanah Air tersebut.
Namun, pengamat politik Andi Yusran menyoroti pentingnya transparansi sebelum dana tersebut digelontorkan. Ia menyarankan agar pemerintah terlebih dahulu mengaudit keuangan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), selaku badan tertinggi yang mengatur sepak bola di Indonesia.
“PSSI bukan lembaga tanpa pemasukan. Mereka punya sumber dana dari penjualan hak siar, tiket pertandingan, dan kompetisi liga. Jadi, sebelum menerima dana negara, sudah semestinya dilakukan audit menyeluruh,” kata Andi, Senin (tanggal menyesuaikan).
Ia juga menegaskan pentingnya keterbukaan informasi dari Ketua Umum PSSI Erick Thohir, terutama terkait pengelolaan dana publik. Menurutnya, akuntabilitas dan transparansi adalah hal mutlak dalam pengelolaan anggaran yang bersumber dari uang rakyat.
“Penggunaan dana publik tidak bisa dilakukan secara tertutup. PSSI harus terbuka kepada publik,” tegasnya.
Rencananya, anggaran Rp277 miliar tersebut akan dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan, mulai dari persiapan Timnas Indonesia menghadapi babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026, pembinaan tim nasional kelompok usia, hingga mendukung program-program strategis federasi sepak bola nasional.
Komentar