Otoritas Kesehatan China Sebut Vaksin Covid-19 Buatannya Efektif Atasi Berbagai Jenis Strain Virus Corona

JurnalPatroliNews – Pejabat otoritas kesehatan utama China dan CDC mengatakan pada Senin (31/5), bahwa vaksin Covid-19 buatan mereka sejauh ini dapat menangani berbagai jenis varian virus corona yang berbeda.

Sejumlah wilayah China kembali diserang gelombang baru kasus impor Covid-19 yang lebih menular dalam beberapa waktu belakangan.

Shenzhen, sebuah kota di Provinsi Guangdong China Selatan, melaporkan bahwa kasus individu terbaru terkait dengan strain bermutasi yang pertama kali ditemukan di Inggris, sementara Guangzhou, ibu kota provinsi tersebut, sedang berlomba melawan strain virus yang bermutasi yang pertama kali ditemukan di India.

Sebelas kasus yang dikonfirmasi di Shenzhen dilaporkan milik strain B117 yang bermutasi, dan enam di antaranya terkait dengan pekerjaan pengiriman global.

“Gelombang kasus baru di Guangdong, yang didorong oleh virus yang bermutasi dari luar negeri, memiliki penularan yang lebih kuat, menjadi tantangan baru bagi pekerjaan anti-epidemi kami saat ini,” kata Feng Zijian, Wakil Direktur Jenderal CDC China pada konferensi pers Senin, seperti dikutip dati Global Times, Selasa (1/6).

“Ini menuntut kami untuk mengambil tindakan yang sangat ketat dan menyesuaikan berbagai kebijakan jika diperlukan,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, juru bicara Komisi Kesehatan Nasional, Mi Feng, mengatakan dalam menangkis risiko kebangkitan kembali wabah dan kasus impor, China telah mempercepat upaya vaksinasi massal selama sebulan terakhir.

Hingga Minggu (30/5), China dilaporkan telah memberikan lebih dari 639,2 juta dosis, dan sejak Mei, tingkat inokulasi rata-rata mencapai sekitar 12,47 juta dosis per hari, meningkat 258 persen dari yang di bulan April. “Inokulasi harian tertinggi mencapai 20 juta dosis,” tambahnya.

Mengenai apakah vaksin buatan China dapat membantu menangkis varian impor, Zhang Yuntao, Wakil Presiden China National Biotec Group, yang berafiliasi dengan China National Pharmaceutical Group (Sinopharm), mengatakan pada konferensi tersebut bahwa berdasarkan uji klinis Fase III perusahaan di luar negeri, perusahaan telah melakukan penelitian terhadap strain yang ditemukan di Afrika Selatan dan Inggris, selain strain yang ditemukan di berbagai wilayah di China.

“Setelah dilakukan pengujian secara menyeluruh, hasilnya menunjukkan vaksin dapat memberikan perlindungan yang baik,” katanya. “Mutasi virus adalah konstan dan alami,” kata Zhang, seraya mencatat bahwa selama mutasi virus tetap terkendali, vaksin dapat memberikan perlindungan yang baik, mengingat situasi saat ini.

“Sementara itu, perusahaan China juga siap menghadapi mutasi besar dengan pengembangan vaksin baru,” tambahnya.

(rmol)

Komentar