Pengamat: Curhat Puan Maharani Bisa Jadi Petaka Politik

JurnalPatroliNews – Jakarta – Ketua DPR RI Puan Maharani sempat curhat ada gubernur yang tidak menyambut dirinya saat kunjungan ke daerah. Siapa sosok gubernur yang tak menyambut Puan tersebut?

Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno memberi analisis soal sosok yang dimaksud Puan. Dia menduga sindiran tersebut ditujukan kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

“Publik menduga-duga pernyataan Puan ditujukan ke Gubernur Jateng (Ganjar Pranowo) karena saat peresmian pasar di Solo, Ganjar ke Jakarta bertemu Presiden rapat tentang COVID. Karena belum ada kejadian di tempat lain di mana Puan datang kepala daerahnya tak nyambut kecuali di Jateng,” ujar Adi, Sabtu (12/2/2022).

Adi menilai tidak mungkin Puan menyindir gubernur lain dari PDIP selain Ganjar. Dia beralasan ini juga berangkat dari sejumlah polemik yang sempat terjadi antara Puan dan Ganjar.

“Publik yakinnya Ganjar gubernur yang dimaksud. Gubernur atau wakil gubernur lain dari PDIP tak pernah terkekspos ke publik. Beda cerita dengan Ganjar, polemik internalnya berulang kali. Serba salah jadi Ganjar. Dulu rapat konsolidasi di Jateng nggak diundang. Peresmian pasar di Solo diundang mendadak dan bentrok dengan jadwal ketemu Presiden,” jelasnya.

Adi menilai pernyataan ini justru berdampak buruk bagi Puan. Ucapan tersebut, menurutnya membuat publik kehilangan respect terhadap Puan

“Itu sangat blunder bagi Puan. Pilihan kata, intonasi, dan gesture saat nyinggung gubernur yang tak nyambut dirinya bikin publik tak respek. Zaman makin terbuka dan modern. Sikap elitis dan feodalisme di partai mestinya mulai ditinggalkan. Untuk konsumsi internal mungkin bagus, tapi kalau diumbar ke publik pernyataan semacam itu bisa jadi petaka politik,” ujarnya.

Komentar