Tambang Ilegal Sangihe Terus Beroperasi, Pemerintah Tak Tegas, Kepolisian Tak Berdaya!

JurnalPatroliNews – Sangihe,- Maraknya penambangan ilegal di pengujung tahun politik 2024 saat ini masih menggeliat tanpa ada henti, hal ini terpantau di lapangan oleh wartawan JurnalPatroliNews di mana saat ini tambang Ilegal masih terus beroperasi dengan pola produksi menggunakan alat berat.

Berdasar pada Informasi yang dirangkum bahwa hingga saat ini alat berat yang dikerahkan kurang lebih 30 unit dengan luas pembebatan Tak kurang dari 15 hektar.

Informasi dari piha Penanggungjawab  Perusahaan yang sering di sapa Hendro menyampaikan bahwa perusahaan yang dijalankan belum memiliki Izin Usaha Produksi.

Pihak Pemerintah Sangihe saat dihubungi melalui pesan whatsapp belumlah memberi respon, namun pernyataan yang dilayangkan dalam media Liputan15.com menyampaikan bahwa hal tersebut adalah kewenangan Kapolres Sangihe.

Kapolres Sangihe AKBP Dhana Ananda Syahputra SH SIK, M.Si pada perhelatan jumpa pers media akhir tahun 2023 lalu menyebut bahwa hingga saat ini PT Tambang Mas Sangihe (TMS) masih tetap memegang kontrak karya di Sangihe, sehingga aktifitas yang berlaku di lokasi tambang Bowone dan Binebas tetap berkaitan dengan PT TMS.

“Masalah tambang di Bowone dan Binebas sangatlah pelik, sebab aktifitas disana (Binebas dan Bowone) masih berkaitan dengan PT TMS selaku pemegang kontrak karya”,ungkap Dhana Ananda, Kapolres Sangihe.

Gian Alto selaku Pjs Ketua Liga Mahasiswa Nasional Untuk Demokrasi  menyampaikan jika Izin Usaha Produksi tidak ada atau sudah dicabut aktivitas Produksi tidak bisa dilakukan.

Hingga saat ini tidak ada upaya dari Pemerintah dalam menghentikan aktifitas pertambangan Ilegal tersebut, khususnya pihak kepolisian sebagai penindak bagi para pelaku yang melanggar akan aturan.

PT TMS memiliki Kontrak Karya yang masih berlaku, namun Ijin Operasi Produksi (IUP) mereka dinyatakan batal dan tidak sah berdasarkan putusan Mahkamah Agung no. 650 k/TUN/2023, serta dicabut oleh Menteri ESDM.

“Saat ini kami dari Liga Mahasiswa Nasional Untuk Demokrasi terus mengkonsolidasikan diri dan telah diputuskan oleh pimpinan wilayah Sulawesi-Utara bahwa akan menjadi perjuangan bersama dan menjadi perjuangan yang khusus untuk kawan-kawan Sangihe,” tutup Gian.

Komentar