FedEx Express Mengeluarkan Laporan Tentang Megatren Digital Ungkapkan Masa Depan e-Commerce

JurnalPatroliNews – Jakarta,- FedEx Express, anak perusahaan FedEx Corp. (NYSE: FDX) dan salah satu perusahaan transportasi ekspres terbesar di dunia, telah merilis laporan (white paper), “E-commerce Megatrends to Watch”, yang mengkaji megatren di beberapa e-commerce global terbesar.

Laporan ini menyoroti tujuh megatren yang relevan secara digital yang terjadi di China – pasar e-commerce terbesar di dunia – dan bagaimana hal ini akan berdampak besar pada perkembangan tren e-commerce di seluruh kawasan Asia Pasifik dan sekitarnya.

COVID-19 telah menjadi katalis untuk pertumbuhan e-commerce di seluruh dunia. Berbagai jenis bisnis ingin memanfaatkannya, dan para pelopor di bidang ini menciptakan batasan baru untuk e-commerce. Laporan ini meneliti motivasi di balik perubahan perilaku dan sikap konsumen saat ini serta mengungkapkan tren yang harus dipertimbangkan oleh entitas bisnis saat memetakan strategi e-commerce jangka panjang.

 “Penelitian kami menunjukkan bahwa kawasan Asia Pasifik, Timur Tengah dan Afrika (AMEA) akan menjadi yang terdepan dalam pertumbuhan e-commerce pada tahun-tahun yang akan datang. Walaupun pendapatan dan daya beli sudah masyarakat meningkat, penetrasi internet yang terus tumbuh, dan berkembangnya pasar e-commerce lintas batas, namun ada sejumlah pertumbuhan besar yang belum terealisasikan di kawasan ini,” kata Kawal Preet, presiden Asia Pasifik, Timur Tengah dan Afrika (AMEA) di FedEx Express.

“Logistik adalah tulang punggung ekosistem e-commerce. Aktivitas semudah ‘klik untuk membeli’ harus diimbangi dengan kecepatan dan kenyamanan pengiriman. Kami terus membangun jaringan yang kuat dengan menawarkan solusi rantai pasokan yang cerdas serta layanan pengiriman yang sangat personal untuk membantu bisnis membuka peluang baru seiring kemajuan e-commerce.”

“Sama seperti konsumen yang ingin menjalani kehidupan terbaik mereka melalui layanan digital yang terhubung, mendalam, dapat dibagikan, dan menarik, bisnis berusaha untuk setidaknya selangkah lebih maju untuk memenuhi ekspektasi tersebut. Saat ini, logistik berada di persimpangan dunia fisik dan digital. Ini berarti kami memiliki peran penting dalam membentuk masa depan e-commerce, menciptakan lebih banyak opsi lintas batas bagi konsumen dan bisnis UKM.” Preet menyimpulkan.

E-commerce diperkirakan akan tumbuh rata-rata 47% dalam lima tahun ke depan secara global. Pasar Asia memimpin dengan 51%, diikuti oleh Eropa (42%) dan Amerika Utara (35%). Di Timur Tengah dan Afrika, nilai pasar e-commerce gabungan diperkirakan akan mencapai $73 miliar pada tahun 2025.

Namun, pertumbuhan e-commerce, khususnya  di Tiongkok, telah melampaui wilayah Asia lainnya, dengan penjualan e-commerce pada tahun 2020 yang mencapai $1,3 triliun dengan proyeksi peningkatan menjadi hampir $2 triliun pada tahun 2025.

Komentar