Bupati Kustini Jadikan Batik Sinom Parijotho Salak Sebagai Branding Kabupaten Sleman

Makna Filosofis, Makna filosofis di balik dua motif yang jadi pemenang itu juga ada. Menurut Kustini, kedua motif tersebut menggambarkan harapan akan kemakmuran dan kesejahteraan bagi masyarakat Kabupaten Sleman yang diayomi oleh pemimpin pemegang amanah rakyat. Kedua motif tersebut kemudian didesain ulang digabungkan oleh perajin-perajin Paguyuban Batik Khas Sleman menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan, yakni  batik motif  Sinom Parijotho Salak.

Tahun 2014, Pemkab Sleman me-launching batik motif Sinom Parijotho Salak. Hal itu dikukuhkan dengan  menerbitkan peraturan Bupati tentang tata kelola batik Sleman tahun 2015. Lalu, Pemkab Sleman mendaftarkan hak cipta Hak Cipta Motif Batik Sinom Parijotho Salak di Kementerian Hukum dan HAM tahun 2019.

Pemkab Sleman  menetapkan batik Sinom Parijotho Salak sebagai salah satu produk unggulan Kabupaten Sleman. Kemudian keluat kebijakan menetapkan penggunaan pakaian oleh masyarakat dan ASN di lingkungan Pemkab Sleman. Kerja keras yang panjang memproduksi batik khas Sleman itu kini mulai menunjukkan hasilnya. Pendapatan pengrajin  batik Sinom Parijotho Salak meningkat cukup singnifikan beberapa tahun terakhir. Omzet tahun 2020 telah mencapai  Rp 5,025 miliar,  lalu tahun 2021 mencapai Rp 7,815 miliar, dan tahun 2022 omzetnya telah menembus angka Rp 8,76 miliar.

Batik itu pun telah menjadi branding Kabupaten Sleman dan  sebagai produk unggulannya. Batik ini pun telah terbang tinggi. Desainer Samuel Watimena telah membawa Sinom Parijotho Salak  ikut dalam fashion show di Korea Selatan. Batik ini telah memasuki pasar Eropa. Batik Sinom Parijotho Salak pun telah menjadi branding bagi Kabupaten Sleman.

Keterangan foto:

  1. Bupati Sleman Sri Purnomo bersama kutipan pernyataannya.(desain: Iwhan Gimbal)
  2. Saat Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo paparan di depan tim juri, kantor PWI Pusat berubah seperti showroom  batik Sinom Parijotho Sleman  .(Foto: Malik PWI)   
  3. Bupati Kustini Sri Purnomo bersama kepala daerah penerima AK-PWI Pusat 2023 di Graha Bhakti Budaya TIM. (Foto: Malik, pengarah gaya: Iwhan Gimbal)
  4. Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo, dengan kebayan dan batik Sinom Parijotho Salak.

Komentar