ESDM Buka Suara Soal Pertalite Diganti Pertamax Green 92

JurnalPatroliNews – Jakarta, – Pemerintah melalui Kementeran Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) buka suara perihal rencana PT Pertamina (Persero) yang ingin mengubah Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi khususnya Pertalite (RON 90) menjadi Pertamax Green 92.

Menteri ESDM, Arifin Tasrif mengatakan bahwa Pertamina memang saat ini tengah melakukan studi untuk mencampurkan BBM bersubsidi tersebut dengan Bahan Bakar Nabati (BBN) yakni etanol 7% (E7).

Dia mengatakan bahwa studi yang dilakukan saat ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar emisi yang bisa ditekan dengan campuran tersebut.

“Lagi dicoba, teknisnya oke gak? Kemudian nanti dari emisinya oke nggak? Oke kan. Nanti juga dari costnya,” ujar Arifin di Jakarta, dikutip Minggu (15/10/2023).

Selain itu, pihaknya juga perlu memastikan terlebih dahulu ketersediaan etanol dan produk turunannya di dalam negeri untuk program campuran BBM ini. Mengingat, kebutuhan tebu untuk produksi gula saja di Indonesia masih kurang.

“Sekarang aja gula kita masih impor, kita harus kembangin kebun tebu, kemudian maksimalkan produksi gula dalam negeri ya itu berkembang terus,” kata Arifin.

Menurut Arifin apabila produksi gula di dalam negeri sudah berlebih, maka bahan baku tebu selanjutnya dapat dimanfaatkan untuk produksi etanol.

“Kalau ini berkembang, kelebihannya bisa kita bikin etanol atau memang ada yang spesial area dedicated untuk memang bangun etanol industri. Kita punya potensi gede,” ujarnya.

Seperti diketahui, PT Pertamina (Persero) terus berupaya mengembangkan bahan bakar nabati (BBN) yang ramah lingkungan. Ini dilakukan guna menekan impor Bahan Bakar Minyak (BBM) yang semakin membludak.

VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan sejak beberapa tahun terakhir ini, pihaknya terus mengembangkan pencampuran BBN jenis Biodiesel dengan BBM jenis Solar.

Komentar