Tak Lagi di Barat, Pencarian Mulai Bergeser: Masa Depan Gas RI Ada di Timur

JurnalPatroliNews – Jawa Timur – Fokus pencarian cadangan minyak dan gas bumi nasional mulai bergeser, dari yang semula di daerah barat kini ke timur Indonesia. Hal tersebut seperti yang dilakukan oleh PT Pertamina EP Cepu (PEPC) saat ini.

Direktur Utama Pertamina EP Cepu Endro Hartanto mengatakan, potensi migas di Indonesia bagian timur masih cukup menjanjikan.

Apalagi, saat ini PEPC merupakan bagian dari unit usaha PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Regional 4 khusus bagian Indonesia Timur yang mengelola 14 entitas perusahaan dan terbagi menjadi 4 zona yang terbentang dari Jawa Bagian Timur, Sulawesi hingga Papua.

“Dari kacamata PEPC memang future opportunity ada di East Indonesia. PEPC kelola Indonesia Timur tadi, di mana yang sedang gencar-gencarnya kita eksplorasi itu di wilayah timur tapi bukan Jatim, itu masih ada tapi mostly untuk eksplorasi itu ke timur, pepatah bilang Go to East,” kata dia, Senin (3/4/2023).

Di samping itu, Endro membeberkan bahwa potensi di Indonesia ke depan juga akan lebih banyak ditemukan gas daripada minyak. Hal ini tentunya menjadi optimisme bagi perusahaan untuk terus mengelola lapangan gas.

“Kita punya keberhasilan baik di kinerja 2022 dan kami punya temuan di Jatim sumur eksplorasi masih kita dapatkan, itu kira-kira bagaimana PEPC memandang eksplorasi di wilayah timur masih menjanjikan,” katanya.

Sekjen Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas Nasional (Aspermigas) Elan Biantoro sependapat bahwa proses pencarian cadangan migas sudah saatnya bergeser ke timur Indonesia.

Pasalnya, sejak Indonesia merdeka fokus pengelolaan migas masih berkutat di Indonesia bagian barat dan sebagian tengah.

“Kita tahu Mahakam, Riau, Jabar, Aceh itu sudah lama sekali. Di samping itu mereka masih menyimpan potensial aset di barat, tapi di timur sentuhannya masih sangat minim,” ujarnya.

Selain itu, menurut Elan, petroleum geology atau disebut juga geologi minyak bumi untuk di wilayah timur kalau dilihat juga memiliki karakteristik yang cukup berbeda dibandingkan wilayah barat.

“Kita di Indonesia ada 128 cekungan dan itu cekungan ada tersier dan cekungan pra-tersier. Kalau pra tersier itu jauh lebih tua dan geologi Indonesia Timur akan sangat analog dengan Australia dan Papua Nugini. Australia dan Papua Nugini ini negara-negara sangat tinggi produksi migas. Semakin matang dan tua petroleum geology akan menjadi ke arah gas,” kata dia.

Komentar